TEGAS, Ditawari Grasi, Ust Abu Bakar Ba’asyir : Ngapain Aku Minta Maaf, Aku tidak Salah!
10Berita, Tawaran grasi yang diberikan pemerintah dipastikan tak akan diterima Abu Bakar Ba’asyir yang tegas menyatakan tak akan mau mengaku bersalah.
Demikian diungkapkan salah satu orang kepercayaan Ba’asyir, Hasyim kepada Rakyat Merdeka (grup pojoksatu.id), semalam.
Selain menolah mengaku bersalah, Hasyim menyebut, Ba’asyir juga menolak untuk pindah lapas.
“Beliau dengan tegas menyatakan kepada Pak Achmad Michdan (pengacara dari TPM) dan putranya bahwa kalau dipindah ke lapas lain, beliau akan menolaknya, kecuali pindah ke rumahnya,” ujarnya.
Hasyim menambahkan, tambahnya, Ba’asyir juga merasa cukup baik selama berada di Lapas Gunung Sindur.
Selain itu, Ba’asyir bersikukuh tak akan mengajukan grasi. Sebab, pimpinan Pondok Pesantresn Ngruki, Sukoharjo itu merasa tak berasalah.
“Perihal permohonan grasi itu seperti yang disampaikan oleh ustadz kepada pengacaranya, beliau dengan tegas menyatakan tidak akan meminta grasi. Karena beliau tidak bersalah dalam kasusnya itu,” ungkap Hasyim.
Hasyim lantas mengungkapkan ucapan Ba’asyir terkait penolakannya atas tawaran pengajuan grasi dimaksud.
“Ngapain aku minta maaf ke manusia? Aku minta maaf ke Tuhan. Lagi, aku tidak bersalah,” begitu kira-kira ucapan Ba’asyir.
Ba’asyir, lanjut Hasyim, kini hanya meminta haknya sebagai narapidana untuk berobat tidak dipersulit.
“Beliau hanya minta dipermudah izin berobatnya saja,” pinta Hasyim.
Terpisah, pengamat terorisme Umar Abduh menyakini, penolakan Ba’asyir untuk meminta maaf dan mengaku beraslah itu disebutnya bukan menjadi alasannya.
Umar menyebut, bagi kalangan mujahid, grasi bersifat pantang dan haram.
“Grasi bagi kalangan mujahid itu adalah pantang dan haram. Bagi ustadz ABB usia 80 tahun susah tanggung,” terangnya.
Dia meyakini, Ba’asyir lebih memilih mati di medan perjuangan atau medan kedzaliman.
“Daripada minta ampun kalau hanya untuk hidup nyaman dan berdamai dengan mereka yang dianggap musuh-musuh Allah, Rasul dan umat muslim,” tandasnya.
Senada, Pengamat Terorisme Mardigu WP juga menyebut, Ba’asyir tak akan sudi meminta maaf untuk mengajukan grasi.
“Ba’asyir tidak merasa bersalah,” tuturnya.
Sebelumnya, Menkopolhukam Wiranto menyebut, Ba’asyir akan dipindahkan dari Lapas Gunung Sindur ke Lapas dekat dengan kediamannya di Sukoharjo, Jawa Tengah.
“Yang dekat dengan kampung halaman yang bersangkutan, kira-kira di Klaten,” ungkap .
“Itu secara psikologis kalau dekat dengan keluarga, sanak famili, akan lebih tenang, lebih gampang dibesuk, dihubungi,” jelasnya.
Untuk diketahui, Abu Bakar Ba’asyir divonis 15 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada 2011.
Pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jateng itu, terbukti secara sah dan meyakinkan menggerakkan orang lain dalam penggunaan dana untuk melakukan tindak pidana terorisme.
sumber: pojoksatu