OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 20 April 2018

Begini Ciri-ciri Partai Allah dan Partai Setan

Begini Ciri-ciri Partai Allah dan Partai Setan


ilustrasi

10Berita, SOLO – Pernyataan Amien Rais yang menyebut partai Allah dan partai setan dalam tausyiahnya di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Jumat (13/4/2018) kini menjadi polemik. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud partai Allah dan partai setan dan bagaimana ciri-cirinya?

Juru bicara Jamaah Ansharusy Syariah Ustadz Abdul Rochim Ba’asyir mengatakan, pernyataan Amien Rais jangan hanya dipahami dalam konteks politik praktis semata. Akan tetapi istilah partai Allah (Hizbullah) dan partai setan (Hizbusyaiton) mempunyai makna yang lebih luas.

“Bisa jadi tidak lepas dari peran umat Islam yang saat ini berada di barisan kelompok yang sedang berjuang mengembalikan kedaulatan umat Islam di Indonesia dan mereka yang berada dalam barisan yang menentang Islam,” paparnya Kamis (18/4/2018) dilansir dari situs resmi Jamaah Ansharusy Syariah, ansharusyariah.com

Ia menjelaskan, partai Allah adalah kelompok manusia yang menjadikan Allah sebagai segalaanya, sedangkan partai setan adalah kelompok manusia yang menghamba dan diperbudak oleh setan. Kedua kelompok tersebut, kata dia, telah dijelaskan oleh Allah Subhanahu wata’ala dalam Al-Qur’anulkarim.

Kelompok Allah (Hizbullah), lanjutnya, dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al Maidah ayat 54 sampai 56.

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui (54). Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah) (55). Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang (56). (Terjemahan QS. Al-Maidah ayat 54-56)

Ustadz Iim menyampaikan, ada 4 kriteria Hizbullah yang dijelaskan dalam ayat tersebut. Kriteria yang pertama adalah orang-orang yang mencintai Allah dan dicintai Allah.

“Mereka merealisasikan cintanya kepada Allah, kecintaan yang itu sifatnya ta’abudiyahatau penghambaan. Sehingga siap untuk berkorban demi syariatnya, demi tegaknya kedaulatan Islam,” paparnya.

Kriteria kedua, orang-orang yang dikelompokkan dalam Hizbullah adalah orang-orang yang berlemah lembut terhadap sesama muslim dan bersikap tegas kepada orang-orang kafir yang memusuhi Islam.

“Mereka selalu membela umat Islam, membantu kepentingan umat Islam dan bersikap keras dan tegas kepada orang-orang kafir. Kriteria ini juga dijelaskan dalam surat Al-Mujadalah ayat 22,” jelasnya.

Ketiga, Hizbullah adalah orang-orang yang siap berjihad dalam menegakkan syariat Allah dan tidak gentar atas celaan orang-orang yang tidak menghendakinya.

“Kita tahu, orang Islam yang berjuang mengembalikan kedaulatannya di negeri ini selalu diberi stigma negatif; anti-NKRI lah, anti-Pancasila lah, anti-kebhinekaan, teroris lah dsb. Celaan-celaan ini juga didapati oleh Rasullah dan para pengikutnya dari orang-orang musyrik Mekah,” papar ustadz Iim.

Terakhir, Hizbullah adalah orang-orang yang menjadikan Allah, Rasul dan orang-orang beriman yang menegakkan syariat Allah sebagai wali-walinya.

“Yaitu orang-orang beriman yang menegakkan shalat, menunaikan zakat dan orang-orang yang senantiasa taat kepada Allah. Artinya mereka ini adalah orang-orang yang menjalankan Syariat Islam, bukan orang-orang munafik. Maka kalau mau jadi Hizbullah maka pimpinan-pimpinan yang kita pilih haruslah para ulama yang istiqomah terhadap syariat,” tukasnya.

Jika empat kriteria tadi sudah dipenuhi, kata dia, maka Allah pasti akan memberikan kemenangan bagi kaum muslimin.

“Jadi kemenangan itu Allah jaminkan buat kita, tapi dengan syarat kamu menjadi Hizbullah,” cetusnya sembari mengutip QS Al Mujadilah ayat 22.

…Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.

Ustadz Iim, mengingatkan agar kaum muslimin tidak salah dalam memahami Hizbullah ini hanya dalam konteks politik praktis saja, akan tetapi harus memahami sesuai dengan yang dijelaskan dalam Al-Quran.

Kemudian, Ustadz Iim menjelaskan ciri-ciri kelompok manusia yang menghamba pada setan atau Hizbusyaiton. Kelompok ini juga dijelaskan dalam surat Al-Mujadilah ayat 19 sampai ayat 20.

Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi (19). Sesungguhnya orang-orang yang menetang Allah dan RasulNya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina (20). (Terjemahan QS Al-Mujadilah ayat 19-20)

“Kriteria utama mereka adalah dikuasai oleh setan. Sehingga menjadikan mereka lupa kepada Allah SWT. Pemikiran-pemikiran yang keluar dari mereka adalah pemikiran anti Syariat Islam, sekularisme, anti-agama, komunisme. Mereka telah diikat oleh rantai-rantai setan,” papar Ustadz Iim.

Dalam ayat tersebut, Ustadz Iim menjelaskan bahwa hizbusyaiton adalah kelompok yang pasti dikalahkan oleh Allah SWT.

“Itu sudah ketentuannya, mau bagaimanapun mereka berupaya menyerang Islam dan umat Islam mereka pasti akan kalah,” tegasnya.

Oleh karena itu, Ustadz Iim mengimbau umat Islam untuk tidak berkecil hati dalam perjuangan menegakkan syariat Islam. Selama semua kriteria hizbullah terus diupayakan maka umat Islam akan menang.

“Jangan sampai salah fokus dalam perjuangan ini, tujuan kita adalah untuk menegakkan syariat Allah SWT,” pungkasnya.

Sumber : Jurnal Islam