OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 24 April 2018

Cerita Unik Mualaf Amerika yang Baru Masuk Islam

Cerita Unik Mualaf Amerika yang Baru Masuk Islam

10Berita – Meraih double degree dan master, Aelfwine Mischler adalah seorang akademisi Amerika yang baru saja masuk Islam.

Selain menyandang gelar sarjana di bidang ilmu fisika dan bahasa Inggris, Aelfwine juga meraih gelar master dalam ilmu linguistik, dan saat ini ia mengajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing.

Ketika baru masuk Islam ia banyak belajar tentang agama yang baru ia anut, Aelfwine Mischler juga bergabung dalam klub sosial Muslim, tetapi tidak meninggalkan pekerjaannya. Baginya bahasa Arab yang digunakan Alquran adalah bahasa baru yang harus dipelajari untuk memahaminya.

Namun, saat mempelajari Alquran, Aelfwine menemukan kata dan kalimat yang tidak bisa diartikan secara gamblang. Ada beberapa isi Alquran yang sempat membuatnya salah paham. Dilansir dari AboutIslam, Selasa (24/4), Aelfwine memaparkan beberapa hal yang membuatnya salah paham, bahwa penerjemah tidak langsung menuliskan apa yang dimaksud suatu ayat.

Shalat

“Ketika awal masuk Islam, ada kesalahapahaman lucu yang saya pahami. Pada awal-awal saya menjadi Muslim saya melakukan shalat lewat panduan sebuah buku. Instruksi buku mengatakan ketika salat tidak boleh membiarkan orang asing lewat di depan kita. Lalu saya mengartikan itu secara gamblang saja,” tulisnya.

Kemudian, ketika sedang mengajar ia hendak melaksanakan shalat, lalu ia menggelar sajadah di sebuah ruangan, ia memastikan tempat itu aman untuk salat dan menghadap kiblat.

“Lalu teman saya Jhon lewat di depan saya karena dia harus mengambil buku. Saya membiarkannya lewat karena saya pikir dia bukan orang asing, ya, dia teman saya!” jelasnya.

Setelah beberapa bulan berlalu, AElfwine Mischler saya baru tahu kalau kata ‘orang asing’ yang dimaksud adalah siapa pun tidak boleh lewat di depan orang shalat. Dan, ‘orang asing’ yang dimaksud juga adalah seseorang yang bukan mahram (keluarga dekat yang dilarang menikah)

Perempuan haid dan salat

Kesalahpahaman lain yang dialami Aelfwine Mischler adalah tentang perempuan haid dan berdoa (shalat). Dikatakan bahwa perempuan haid dilarang shalat.

“Saya pikir dilarang berdoa berarti dilarang membaca doa (meminta), ternyata yang benar adalah hanya tidak boleh shalat saja, berdoa boleh dilakukan kapan saja,” bebernya.

Puasa

Kesalahan selanjutnya adalah saat puasa atau bulan Ramadan. “Untungnya saat itu saya sedang sekamar dengan Muslim dari Malysia. Ketika berpuasa dikatakan bahwa ‘perpuasalah kamu dari matahari terbit sampai matahari terbenam’.

Ternyata terjemahannya bukan seperti itu. Saya biasanya sebelum puasa melakukan sarapan pagi, tapi saya bertanya-tanya mengapa dia sarapan pada pukul tiga dini hari. Kemudian dia menjelaskan maksud kalimat itu dan saya paham kapan harus memulai puasa dan berbuka puasa,” tukasnya. (okz)

Sumber : okezone, Eramuslim.com