OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 15 April 2018

Dihadapan Jawara Betawi Damin Sada, Ade Armando Tak Berkutik dan Minta Maaf

Dihadapan Jawara Betawi Damin Sada, Ade Armando Tak Berkutik dan Minta Maaf


10Berita, Hari ini, Sabtu (14/4) di Mapolres Jakarta Timur, Jalan Matraman Raya Jatinegara Jakarta Timur, berlangsung pertemuan antara Haji Damin Sada Jawara Betawi dengan Ade Armando, Ahoker yang kerap menghina Islam dan para Ulama melalui ocehan-ocehannya di Media Sosial.

Pertemuan ini merupakan undangan dari Damin Sada yang juga merupakan Ketua Umum Jajaka Nusantara (Jawara Jaga Kampung) kepada Ade Armando untuk memberikan klarifikasi atas ucapan-ucapannya yang telah menyakiti hati umat Islam.

Dan lokasi pertemuan yang dipilih adalah Mapolres Jakarta Timur, itu adalah permintaan dari Damin Sada. Karena kalau pertemuan diadakan di tempat netral tentu Ade kemungkinan besar tidak berani datang, lalu beralasan ia tidak hadir karena keselamatannya terancam.

Tetapi karena lokasi pertemuannya di Markas Polisi, tentu keselamatan Ade terjamin oleh para aparat kepolisian Polres Jaktim, dan juga telah dijamin oleh Damin Sada sendiri. Karena beliau telah mengundang Ade Armando secara baik-baik tentu akan memperlakukannya dengan baik pada pertemuan tersebut.

Karena itu langkah Damin Sada memilih lokasi pertemuan dengan Ade Armando di Mapolres Jaktim adalah sebuah “langkah brillian nan cerdas” dari beliau!. Karena hal ini membuat Ade Armando jadi terjebak untuk “harus” datang.

Apakah Ade Armando sebetulnya mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, takut ataupun tidak takut, ia telah terjebak dan “terpaksa” harus datang untuk memenuhi undangan Damin Sada di Mapolres Jaktim, karena kehabisan alasan untuk tidak hadir.

Setelah Damin Sada menunggu sekian lama sejak pukul 13.00.WIB, akhirnya Ade Armando beberapa jam kemudian dikabarkan datang dengan wajah pucat dan diantar oleh teman-temannya.

Pertemuan dilakukan di sebuah ruangan di Mapolres Jakarta Timur dan hanya ada empat orang yang hadir di ruangan tersebut.

Dalam pertemuan itu, Damin memerintahkan Ade Armando untuk memperbaiki etika dalam menyampaikan pernyataan-pernyataannya agar tidak lagi menimbulkan ketersinggungan di kalangan umat Islam.

“Memang mungkin saja pernyataan-pernyataan anda itu tidak melanggar hukum, baik itu hukum negara ataupun menurut anda hukum syariat, tapi etikanya tolong diperbaiki”, demikian tegas Damin Sada kepada Ade Armando yang hanya bisa terdiam bagai mayat terbujur kaku dalam peti mati, tak mampu membantah sedikitpun kata-kata Damin!.

Melempemnya Ade Armando ini sungguh samgat bertolak belakang dengan gayanya di Media Sosial yang bak seorang jagoan. Di Medsos Ade Kerap serang sana sini dan menyindir-nyindir Syariat Islam dan para Ulama.

Namun di dunia nyata dan di hadapan seorang Damin Sada, Ade Armando tiba-tiba mengkeret tak berkutik bagaikan nying-nying tersiram air panas!.

Lalu lucunya lagi, Ade Armando yang seorang Dosen UI mendadak kembali menjadi seorang Mahasiswa tingkat satu yang sedang dikuliahi oleh Sang Dosen yaitu Damin Sada, dimana Ade dengan tekun mendengarkan segala ucapan beliau, termasuk saat Damin Sada meminta Ade Armando segera menghentikan ocehan-ocehan nyinyirnya.

Damin Sada: “Jangan sampai Indonesia seperti Suriah atau Yaman yang rusuh karena bersilang pendapat,” demikian tegas Damin.

Pada kesempatan tersebut, kata Damin, Ade Armando akhirnya meminta maaf atas pernyataannya selama ini yang telah memunculkan kontroversi dan dinilai kurang etis.

Bahkan Ade mengaku berterimakasih kepada Damin Sada yang sudah mengingatkan kesalahan-kesalahannya dan membuat pertemuan klarifikasi.

Sementara itu dalam postingan terbaru di akun Facebooknya, yang diunggah Sabtu (14/04/2018) sore, Ade Armando mengaku bersyukur karena sudah bertemu Damin Sada.

“Alhamdulillah tadi sudah bertemu dengan Pak Damin Sada, Jawara Bekasi di Mapolres Jaktim. Pak Damin minta agar saya menjelaskan makna pernyataan saya bahwa azan tidak suci. Pertemuan sangat bersahabat, walau dalam banyak hal kami tidak sepakat,” tulis Ade Armando.

“Kami sepakat untuk melanjutkan dialog. Rasanya Indonesia akan lebih damai bila tradisi saling bicara dan mendengar ini terus dikembangkan,” kata Ade Armando.

Foto: Pertemuan Damin Sada Jawara Betawi dengan Ahoker Ade Armando di Mapolres Jaktim, Sabtu (14/4/2018)

Sumber: faktakini