OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 04 April 2018

Ini Masukkan Politisi agar Pemimpin Tak Disebut Planga Plongo

Ini Masukkan Politisi agar Pemimpin Tak Disebut Planga Plongo


10Berita, JAKARTA - Planga plongo yang dicuitkan oleh Fadli Zon beberapa waktu lalu tidak sedikit mengundang komentar dari kalangan elit. Bahkan dua “F” yang kerap bersuara lantang kepada pemerintah dan Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) ikut dalam memberikan komentar.

Berikut cuitan politisi Fahri Hamzah terkait planga plongo-nya seseorang yang sekali lagi tak disebutkan siapa yang dimaksud di akun Twitter pribadinya, kemarin (2/4/2018): “Saya terpaksa cari arti kata #PlangaPlongo kok saya g lihat arti negatif 100 persen, ya? Kok saudara tersinggung?

Debat tentang #PlangaPlongo jangan dibawa kepada ketersinggungan pribadi. Tapi kepada kepentingan rakyat untuk memilih pemimpin yang lebih bermutu. Jadi bawa kepada kepentingan umum.


Kalau anda gak mau disebut #PlangaPlongo yang salah satu artinya “bengong” karena gak paham, ya, bikin diri anda paham. Karena lebih baik kalau negata dipimpin oleh orang yang paham. Partai yang paham. Rakyat pasti bahagia.

Lagi pula itu kan gak menyerang pribadi. Sifatnya umum. Kalau saya, saya tidak setuju #Putinisme juga Tidak setuju #PlangaPlongo sebab keduanya ekstrem dan berbahaya. Demokrasi itu pemimpinnya #Normal.

Putin punya mimpi #Tsar dan #OrangKuat. Itu yang membuat dia mengkonsolidasikan #RusiaRaya. Di otaknya ada Soviet. Demokrasi tidak suka #Orangkuat tapi #OrangNormal sebab demokrasi adalah siatem dengan cara kerja yang natural.

Saya juga gak suka gara-gara Jokowi nampak terlalu lemah lalu kita ingin kembali dipimpin tangan besi. Pasti kita gak mau kembali ke masa lalu. Kita ingin pemimpin yang dicintai. Yang menciptakan musim yang romantis bagi pikiran dan khayalan.

So, biarkan kita bahas pemimpin kita sampai telanjang. Pemimpin boleh di-ghibah sebab salahnya dia merusak bangsa dan baiknya dia menyelamatkan Ummat manusia.

Jangan takut bicara tentang pemimpin apa adanya...bicara jujur bukan kriminalitas. Menghina pemimpin  baru kriminal kalau dilaporkan. Temukan pemimpin yang terbaik. Kita berhak!!” (Robi/)

Sumber :voa-islam.com