OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 21 April 2018

Jaksa Agung Tak Bisa Lanjutkan Kasus Habib Rizieq Syihab

Jaksa Agung Tak Bisa Lanjutkan Kasus Habib Rizieq Syihab

Oleh :Syaefurrahman Al-Banjary

10Berita, Kasus-kasus yang melibatkan Habib Rizieq Syihab sebagai tersangka kemungkinan akan terus mentok selagi upaya kriminalisasi masih berlangsung. Buntutnya adalah nasib seseorang menjadi digantung dan menjadi siksaan bagi yang dikriminalkan.

Makanya pihak Jaksa Agung M. Prasetyo pun tak bisa berbuat banyak terhadap kasus Habib Rizieq karena mandeg alias jalan di tempat. Bahkan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta sudah mengembalikan berkas Habib Rizieq ke Polda Metyro Jaya.

Habib Rizieq Syihab (Baguskali.com).

Diberitakan Republika Rabu (28/3/2018), Jaksa Agung ketika Rapat dengan Komisi III DPR menyebut kasus Habib Rizieq yang mandeg adalah kasus dugaan penyebaran percakapan dan foto pornografi oleh pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab bersama Firza Husein.

Menurut Prasetyo, berkas perkara tersebut saat ini kembali berada di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Itu karena Kejaksaan Tinggi DKI telah mengembalikan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) kepada pihak kepolisian.

Hampir setahun kasus ini stagnan, karena Habib Rizieq tidak pernah memenuhi panggilan penyidik dan saat ini diketahui masih berada di Arab Saudi sejak Mei tahun lalu.

Kasus Habib Rizieq menjadi perhatian karena ada yang tidak beres dalam penanganan kasus. Publik melihatnya sebgai upaya kriminalisasi karena Habib memiliki pengaruh besar dalam kasus Ahok yang menista agama Islam. Salah satu caranya adalah dengan mencari kesalahan atau diciptakan kesalahan. Salah satunya adalah kasus chat tersebut.

Polisi tidak atau belum menangkap siapa pembuat chat mesum itu. Banyak kasus yang menyangkut kelompok ini terkena kasus, cepat sekali penanganannya, tetapi yang menyangkut pihak lain sangat lamban. Contohnya kasus Victor Laiskodat yang dilaporkan telah melakukan ujaran kebencian nyatanya sampai sekarang malah dia terus melenggang jadi calon Gubernur NTT. Wallahu a’lam (fur/28/3/2018).

Sumber : UC News 

Syaefurrahman Al-Banjary: Jurnalis, dosen dan penulis produktif