OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 29 April 2018

Jokowi Didesak untuk Segara Bertindak Soal Menyebarnya Rekaman Percakapan Rini dan Dirut PLN

Jokowi Didesak untuk Segara Bertindak Soal Menyebarnya Rekaman Percakapan Rini dan Dirut PLN

10Berita  – Wakil Ketua Komisi VI DPR Inas Nasrullah Zubir mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera mengambil tindakan tegas merespons rekaman percakapan antara Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Direktur Utama PLN Sofyan Basir.

Keduanya, seperti dilansir dari Detik.com, diduga membahas proyek energi. Terkait rekaman percakapan yang bocor tersebut, Inas N. Zubir memastikan bahwa terdapat pelanggaran undang-undang yang berkaitan dengan Good Governance.

“Pak Jokowi harus bertindak karena sudah jelas ada pelanggaran undang-undang yang berkaitan dengan Good Governance,” tutur Wakil Ketua Komisi VI DPR Inas N. Zubir melalui sambungan telepon, Sabtu (28/4), dikutip dari Detik.com, Sabtu (28/4/2018).

Menurutnya, percakapan antara Rini Soemarno dan Sofyan Basir diyakini sudah menyalahi aturan yang ada. Oleh sebab itu presiden harus menjatuhi sanksi setimpal berupa pencopotan jabatan. “Ini masalah nepotisme jadi harus diberhentikan,” tegasnya.

Terkait proyek yang menjadi pembahasan dalam rekaman tersebut, Inas mengaku tengah menunggu Dirut Baru PT Pertamina. Pasalnya, diduga percakapan Rini dan Sofyan menyangkut proyek storage LNG di Bojonegara, di Serang, Banten yang rencananya akan dibangun oleh PT. Bumi Sarana Migas (BSM).

Adapun terminal Penerimaan LNG Bojonegara di Serang, Banten dijadwalkan akan selesai dibangun pada tahun 2020 mendatang. Untuk proyek tersebut, baik Pertamina maupun PT Bumi Sarana Migas disebutkan akan membentuk Joint Venture(JV).

Menurut rencana, di terminal ini akan ada fasilitas regasifikasi dan juga pembangkit listrik dengan kapasitas 500 MMSCFD atau yang setara dengan 4 juta ton LNG. Namun sayangnya proyek penyediaan energi tersebut gagal terwujud lantaran belum diyakini dapat memberikan keuntungan maksimal bagi kedua pihak, yakni Pertamina dan PLN.

“Sekarang kan masih dibekukan oleh Elia Masa Manik (Mantan Dirut Pertamina). Kita lihat apakah pengganti Masa Manik akan melanjutkan atau tidak? Tapi kalau rumor mengatakan bahwa Sofyan basir akan ditunjuk jadi Dirut Pertamina, maka bisa jadi dilanjutkan,” pungkas pria yang juga merupakan Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Banten tersebut.

Sumber : SURATKABAR.ID