Klopp Beberkan Ritual Mo Salah Sebelum Bertanding, Pantesan Liverpool Menang Terus
10Berita - Liverpool baru saja menunjukkan tajinya dengan menggilas AS Roma 5-2 di Stadion Anfield dini hari tadi. Dalam lanjutan semi final Liga Champions pertemuan pertama ini, Mo Salah menyumbang 2 gol dan 2 asist, Sadio Mane menyedekahkan 1 gol, dan Firminho 2 gol. Sementara itu Roma hanya mampu membalas 2 gol dari kaki Edin Dzeko, dan sebuah pinalti dari Diego Perroti.
www.dailystar.co.uk
Kesuksesan besar ini mendapat pujian dari banyak kalangan, tak terkecuali sang pelatih Jorgen Klopp yang memuji penampilan Mo Salah dan kawan-kawan. Banyak orang yang pertanya-tanya pada Klopp sebenarnya mantra atau ritual apa yang dilakukan anak asuhnya sehingga bisa sampai ke tahap yang menakjubkan ini? Klopp hanya tertawa dan menjawab dengan jawaban formalitas; latihan keras, analisa klub lawan, dan mematangkan strategi. Namun Klopp juga membeberkan ritual yang dilakukan Mo Salah, sebuah ritual yang cukup asing bagi pemain Premier Lague pada umumnya.
www.mirror.co.uk
Dikutip dari laman malaysia semuanyabola.com (diakses 25/04/2018), beginilah Klopp mendeskripsikan ritual itu:
“Sangat menakjubkan memiliki pemain ini (Mo Salah), kami punya beberapa ritual sebelum bertanding. Seperti Mo Salah, Mane dan Emre Can, mereka melakukan prosedur mencuci diri sebelum pertandingan (maksudnya berwudzu),” kata Klopp ketika diwawancarai oleh wartawan Channel 4 News.
Ilustrasi wudzu | www.islami.co
Ya, Klopp melihatnya sebagai “prosedur mencuci diri”, sebuah deskripsi dari orang yang belum pernah berwudzu, tentu saja, sebab Klopp memang tidak familiar dengan istilah wudzu. Berwudzu pada hakikatnya adalah bersuci dari hadats kecil ataupun besar. Islam sendiri menyunahkan umatnya untuk berwudzu dalam hal apa pun, sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, menenangkan hati, dan mendekatkan keridhoan atau keberuntungan. Dan itulah yang dilakukan oleh Mo Salah, Sadio Mane, dan Emre Can.
www.islampos.com
Ketika disinggung tentang kemungkinan Klopp memberikan keleluasaan Mo Salah dan dua pemain muslim Liverpool lain dalam menjalankan “ritual”-nya, seperti salat (dua rakaat sebelum bertanding), misalnya . Klopp lebih memilih tak memberikan komentar yang spesifik, karena beranggapan ranah itu kurang sesuai dibicarakan dan dikaitkan dengan sepak bola. Namun Klopp tetap memberikan kesempatan bagi 3 pemain muslimnya untuk menjalankan kewajiban salat di waktu-waktu yang tepat.
Sumber : SoccerChannel