OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 24 April 2018

Mengapa Sebaiknya Tidak Gunakan Pengering Tangan di Toilet Umum?

Mengapa Sebaiknya Tidak Gunakan Pengering Tangan di Toilet Umum?


10Berita – Saat pergi ke toilet umum, entah kamu hanya mencuci tangan atau baru saja buang air kecil, kamu bisa memanfaatkan tisu dan mesin pengering agar tangan segera kering. Tapi tahukah kamu bahwa sebaiknya kamu tidak menggunakan pengering tangan di toilet umum?

Dikutip News.com.au, penelitian yang dilakukan ilmuwan dari University of Connecticut, menemukan bahwa mesin pengering tangan ternyata bisa menjadi tempat berkumpulnya banyak bakteri dan kuman dari berbagai tangan manusia. Sedangkan udara yang keluar dari mesin pengering tangan ini akan semakin menyebarkan lebih banyak kuman atau partikel kotoran ke seluruh ruangan.

Dengan kata lain, tangan akan kembali kotor dan tidak steril padahal kamu telah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Applied And Environmental Microbiology ini mengungkapkan bahwa udara panas mesin akan menembakkan partikel kotoran yang sangat kecil ke telapak tangan sehingga tidak ada gunanya kamu mencuci tangan.

Salah satu bakteri yang bisa ditemukan pada alat pengering tangan di toilet umum adalah bakteri E coli, yang dapat memicu diare dan muntaber bahkan penyakit yang lebih berbahaya lainnya.

Bukan hanya pada telapak tangan, peneliti juga melihat ke mana saja udara dengan bakteri ini menyebar. Setelah menyalakan mesin pengering tangan di tiga toilet berbeda, para ilmuwan menempatkan piringan khusus di bawah memancarkan udara panas selama kurang lebih 30 detik. Hasilnya, terdapat sekitar 18 hingga 60 koloni bakteri di lempeng tersebut.

“Hasil ini membuktikan bahwa banyak jenis bakteri, termasuk patogen dan spora, yang bisa menempel di tangan. Bakteri-bakteri ini muncul akibat paparan mesin pengering tangan,” jelas para peneliti.

Sebagai pembanding hasil penelitian, tim penguji telah menyiapkan lempeng atau piringan yang terpapar udara toilet melalui kipas angin. Uji coba ini dilakukan selama 20 menit. Hasilnya, ada sekitar 15 hingga 20 koloni kuman pada piringan tersebut.

Peneliti menyarankan memasang penyaring HEPA pada mesin pengering tangan di toilet umum, karena bisa mengurangi jumlah bakteri dari udara panas yang dikeluarkannya. Atau kalau kamu tidak yakin apakah pengering tangan di toilet bersih atau tidak, tidak perlu menggunakannya setelah mencuci tangan.

Jadi, jika ingin tangan bersih bebas kuman dan bakteri setelah mencuci tangan di toilet, lebih baik cukup mengelap dengan tisu, akan lebih baik lagi jika membawa tisu sendiri ke mana-mana.(kl/lp6)

Sumber : Liputan6.com, EM 

Related Posts:

  • Saat Dingin, Kenapa Tubuh Terasa Ngilu?Saat Dingin, Kenapa Tubuh Terasa Ngilu? 10Berita, Cuaca dingin membuat sejumlah negara berada pada suhu di bawah titik beku. Anda yang sedang libur di negara yang super dingin, persiapkan pakaian yang melindungi … Read More
  • Waspada Bahaya Konsumsi Daging Olahan Waspada Bahaya Konsumsi Daging Olahan 10Berita, menjaga kesehatan. Salah satunya dengan memperhatikan apa yang kita konsumsi. Sejumlah ahli nutrisi menyarankan tidak mengonsumsi atau paling tidak mengurangi asupan beberapa j… Read More
  • Tips Langsing Tanpa Diet Tips Langsing Tanpa Diet    Tips Langsing Tanpa Diet 10Berita, Memiliki bentuk tubuh yang langsing merupakan impian bagi kebanyakan perempuan. Dalam mewujudkan impian ini tak sedikit orang yang rela melakukan diet … Read More
  • Kemenkes Peringatkan Penularan Penyakit Difteri Melalui TerompetKemenkes Peringatkan Penularan Penyakit Difteri Melalui Terompet Awas, terompet menularkan penyakit difteri 10Berita, JAKARTA  Jelang pergantian tahun masehi biasanya banyak orang, dari anak-anak sampai orang dewasa, me… Read More
  • Hati-hati! Kemenkes sebut terompet bisa tularkan difteriHati-hati! Kemenkes sebut terompet bisa tularkan difteri 10Berita, JAKARTA  – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan adanya potensi penularan penyakit difteri melalui terompet. Sebab, penyakit difteri dapa… Read More