OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 17 April 2018

Nikmati Sensasi Nyeruput Kopi dengan Gelas Terbalik

Nikmati Sensasi Nyeruput Kopi dengan Gelas Terbalik

10Berita, Pernah nggak mencoba ngopi dengan gelas terbalik? Konsep jadul yang dipakai era kakek-nenek ini coba diangkat kembali. Kamu bisa mencoba sensasinya ketika sedang berkunjung di Yogyakarta.

Fina Permana Sari, owner warung yang menyajikan menu kopi walik, menuturkan dirinya mencoba membuat menu kuliner yang antik. Tercetuslah kopi walik yang dirasa pas dengan lokasi warungnya yang berada di Alun-Alun Utara Yogyakarta.

"Sekarang kan kebanyakan anak muda suka nongkrong di tempat-tempat mewah dengan penyajian menu yang relatif agak mahal. Saya berpikir mengangkat konsep ngopi zaman eyang kita dahulu," aku Fina.

Kopi walik adalah model penyajian kopi dengan membalikkan gelas dengan piring kecil digunakan sebagai alasnya. Tujuan dari membalik gelas adalah supaya panasnya tetap tahan lama. Namun bukan hanya tampilan yang beda, cara pembuatannya pun ada perlakuan khusus.

"Yang bikin beda adalah biasanya kopi disajikan dengan airnya yang diseduh tapi kalau ini kopinya kita masak langsung dengan air dan gulanya. Dari rasa dia lebih pekat. Kita selalu tawarkan dua macam, mau difilter atau murni tubruk," tutur wanita 30 tahun asli Yogyakarta ini.

Cara menikmati kopi walik terbilang unik. Butuh kesabaran dan dengan perlahan-lahan. Biasanya waiter dan waitress akan menjelaskan cara meminum yang tepat kepada pemesan agar tidak tumpah. Meski begitu, masih ada juga pemesan yang menumpahkan kopi saat meminumnya.

"Jadi ada nampan, kopi dibalik. Terus ada beberapa kopi yang melebar keluar cuma sedikit. Ketika kopi sudah habis gelas kita angkat perlahan-lahan. Memang panas tangan kita, tapi menikmatinya memang harus begitu. Kita angkat pelan-pelan airnya keluar baru kita minum lagi," terangnya lagi.

Antusias pengunjung pada kopi walik terbilang tinggi. Mereka merasa penasaran sehingga tertarik mencoba. Dalam satu hari, pemesanan kopi walik sekitar 40-50 gelas. Metode lawas yang coba dihidupkan kembali ini mampu menjangkau segmen tua maupun muda.

"Kalau sore justru banyak yang orangtua. Yang pulang dari kantor, acara arisan, atau rapat. Nanti jam 7 ke atas menjelang jam 9 itu anak muda. Nah jam 9 ke atas pejalan kaki yang lagi liburan, pada tertarik ke sini," akunya.

Kalau tertarik, bisa kunjungi warungnya yang berada di Alun-Alun Utara Yogyakarta. Selamat nyeruput!

Sumber : Brilio.net