5 Fakta unik Masjid Raya Sultan Riau, dibangun dengan putih telur
10Berita - Masjid-masjid di Indonesia memiliki kisah menarik di balik pembangunannya. Berawal dari ajaran Islam yang masuk ke Indonesia kemudian menyebar luas di seluruh nusantara menjadi faktor banyaknya masjid bersejarah dibangun hingga kini.
Salah satunya adalah Masjid Raya Sultan Riauyang berada di pulau Penyengat, Kepulauan Riau. Masjid yang berdiri pada tahun 1812 ini memiliki 13 kubah dan 4 menara dengan dominasi bangunan berwarna kuning mencolok di pulau yang mempunyai luas 240 hektar ini.
Kubah masjid setinggi 18 meter ini dulunya digunakan muadzin untuk mengumandangkan adzan di pulau tersebut. Tak hanya itu, masjid yang dibangun oleh cucu dari Raja Haji Fisabilillah mempunyai fakta unik dengan asal usul dan isi di dalam masjid tersebut.
Dikutip brilio.net dari berbagai sumber, Minggu (19/5) berikut fakta menarik Masjid Raya Sultan Riau.
1. Dibangun menggunakan putih telur.
foto: sengpaku.blogspot.com
Pada masa pembangunannya di tahun 1761, masjid ini memiliki penduduk dengan taraf ekonomi terbilang rendah pada saat itu. Sehingga saat menyumbangkan bahan-bahan untuk pembangunan pondasi masjid, banyak masyarakat menyumbangkan telur yang kemudian dicampur dengan tanah liat, pasir dan kapur.
2. Kitab suci Al-Qur'an yang ditulis dengan tangan.
foto: yopie franz
Kitab suci yang ditulis oleh Abdurrahman Stambul dan diperkirakan selesai ditulis menggunakan tangan di tahun 1876.
3. Cikal bakal budaya sastra Melayu Gurindam Dua Belas.
foto: kelasmayaku.wordpress.com
Kamu pasti pernah mendengar Gurindam Dua Belas yang dibuat oleh Raja Ali Haji yang kemudian menjadi sastra arab melayu dan hingga kini masih banyak dipelajari di seluruh sekolah dasar dan menengah pertama di daerah Kepulauan Riau.
4. Warna cat kuning yang masih dilestarikan hingga kini.
foto: pinterest
Menurut cerita penduduk di pulau Penyengat, warna kuning yang hingga sekarang masih khas mewarnai bagian dinding masjid ini dikarenakan campuran putih dan kuning telur yang kemudian membawa rona warna kuning ke dalam dinding masjid tersebut.
5. Sepiring pasir yang berada dekat mimbar.
foto: wisatane.com
Konon sepiring pasir yang berada di dekat mimbar dalam masjid ini berasal dari pasir tanah Mekkah dan juga dengan pajangan lengkap seperti karpet permadani asal turki dan lampu berbentuk kristal hadiah dari Kerajaan Prusia asal jerman di tahun 1860.
Sumber : Brilio.net