Apa Maksud Relawan Jokowi Pakai Nama Relawan Nasional 212? Provokasi?
10Berita , JAKARTA – Nama relawan Joko Widodo yang tergabung dalam gerakan Relawan Nasional 212 Jokowi Presiden Republik Indonesia (Renas 212 JPRI) membikin heboh.
Pasalnya, embel-embel ‘212’ yang selama ini identik dengan kelompok yang sangat anti Joko Widodo itu.
Tak heran, Reknas 212 JPRI pun mendapat protes keras dari elemen Alumni 212 dan Presidium 212.
Alasannya, penggunaan ‘212’ menurut elemen Alumni 212 dan Presidium 212 tidak boleh digunakan secara sembarangan.
Terlebih kemudian disangkutkan dengan elemen pendukung mantan Walikota Solo tersebut yang notabene menjadi ‘lawan’ kedua elemen tersebut.
Demikian diungkap Koordinator Nasional Renas 212 JPRI, Muhammad Nasir dalam konferensi pers-nya di Jakarta, Kamis (10/5/2018).
Bukan saja protes dari kubu kontra mantan Gubernur DKI Jakarta saja, resistensi juga datang dari elemen yang pro Joko Widodo.
Bahkan, pihak Istana pun sampai acuh saat pertama kali elemen pendukung calon petahana itu dideklarasikan.
Nasir menjelaskan, meski memakai ‘212’, pihaknya memastikan bahwa pengurus dan anggota Reknas 212 JPRI tak satupun pernah terlibat dalam gerakan Aksi Bela Islam 212.
Ternyata, ada alasan khusus kenapa ‘212’ dipakai dalam gerakan tersebut.
Yakni mengacu pada penggambaran karir politik Jokowi sejak menjadi Walikota Solo sampai kini menjadi Presiden RI.
“Yakni 2 kali sebagai Walikota Solo, 1 kali sebagai Gubernur DKI, dan Insya Allah sebagai Presiden RI yang kedua kalinya. Ini kebetulan mirip dengan Alumni 212,” jelasnya.
Meski begitu, Nasir menegaskan, tak akan menutup pintu untuk menjalin komunikasi dan merangkul elemen yang selama ini dikenal kontra Jokowi.
Sebab, pihaknya menegaskan tetap akan merangkul semua elemen dan kalangan Islam.
Termasuk elemen Alumni 212, Presidium 212, kaum milenial dan lain sebagainya agar mau mendukung Jokowi.
“Hari ini kami menyampaikan bahwa angka 212 itu kami gunakan tidak berhubungan dengan teman-teman Alumni 212 ataupun Presidium 212,” katanya.
“Renas hadir tidak untuk berbenturan dengan Alumni 212 atau Presidium 212,” punkas Nasir.
(rmol/ruh/)
Sumber :pojoksatu