BREAKING NEWS. Napi Teroris Kuasai Seluruh Rutan Mako Brimob, Termasuk Tempat Ahok Ditahan
Penjagaan ketat di depan Mako Brimob Kelapa Dua Depok
10Berita , DEPOK - Lebih dari 27 jam drama kerusuhan dan penyanderaan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok, situasi semakin memburuk.
Jika sebelumnya napi teroris hanya menguasai Blok B can C, kini hampir seluruh blok tahanan dikuasai oleh para napi.
Bahkan, blok tempat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahokditahan juga sudah dikuasai kelompok bersenjata tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto, Rabu (9/5/2018) malam.
Menurut Setyo, napi terorisme menguasai enam blok tahanan terletak di dalam tiga gedung.
"Satu rutan ada enam blok, sekarang semua sudah dikuasai," ujar Setyo saat memberikan keterangan di Markas Korps Sabhara Baharkam, Depok, Rabu (9/5/2018).
"Gedung A, B, C itu sudah dikuasai semua, memang semua tahanan itu ada di situ semua. Satu kompleks ada enam blok," ucap Setyo saat ditanya soal tempat Ahok ditahan.
Setyo menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan kondisi tahanan yang lain.
Sebab, polisi kesulitan untuk masuk ke area rutan yang dikuasi oleh penyandera.
Ia juga belum bisa memastikan jumlah napi teroris yang menjadi pihak penyandera.
Namun, kata Setyo, ada sekitar 30 sampai 40 orang yang pertama kali melakukan provokasi kericuhan dan membobol teralis besi tahanan di gedung C.
Kelompok tersebut kemudian menguasai seluruh area Rutan Mako Brimob.
"Sekitar 30 sampai 40 orang dari kelompok yang keras. Artinya mereka yang awalnya melakukan provokasi," kata Setyo.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal mengungkapkan bahwa terdapat korban jiwa dalam insiden keributan antara narapidana terorisme dan beberapa polisi di Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Selasa (8/5/2018) malam.
Lima polisi gugur dan satu narapidana tewas dalam insiden tersebut.
Satu narapidana terorisme itu ditembak karena melawan dan merebut senjata petugas.
"Kami sampaikan bahwa kejadian insiden ini memakan korban jiwa. Ada lima rekan kami dan satu dari mereka (narapidana terorisme) terpaksa kami lakukan upaya kepolisian karena melawan dan mengambil senjata petugas," ujar Iqbal.
Sumber : TRIBUNBATAM.id