OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 07 Mei 2018

Bukan Shalat Dan Puasa, Ternyata Amalan Inilah yang Paling Dicintai Oleh Allah SWT

Bukan Shalat Dan Puasa, Ternyata Amalan Inilah yang Paling Dicintai Oleh Allah SWT

Referensi pihak ketiga

10Berita,  Alkisah. Dahulu kala, ada seorang ahli ibadah yang sangat rajin mengerjakan shalat tahajjud. Namanya Abu bin Hasyim. Selama bertahun-tahun dia tidak pernah tertinggal sekali pun waktu untuk mengerjakan shalat tahajjud.

Suatu ketika, saat hendak mengambil air wudhu sebelum shalat tahajjud, dia dikagetkan oleh kehadiran satu sosok makhluk yang duduk di bibir sumurnya. Abu Hasyim pun lalu bertanya, “Wahai hamba Allah, siapakah engkau?”.

“Aku malaikat utusan Allah,” jawab sosok itu sambil tersenyum.

Abu bin Hasyim pun terkejut sekaligus bangga karena kedatangan tamu yang mulia. Dia lalu bertanya, “Apa yang sedang engkau lakukan di sini?”

“Aku disuruh mencari hamba pencinta Allah.”jawab malaikat itu.

Melihat malaikat itu memegang kitab tebal, Abu Hasyim kemudian bertanya lagi, “Wahai malaikat, buku apakah yang engkau bawa?”

“Ini adalah buku yang berisi kumpulan nama hamba-hamba pencinta Allah.” jawab malaikat lagi.

Mendengar jawaban malaikat, Abu Hasyim berharap dalam hati namanya juga ada di buku tersebut. Maka ditanyalah malaikat itu, “Wahai malaikat, adakah namaku di situ?”

Abu Hasyim menduga bahwa namanya ada di buku itu, mengingat amalan ibadahnya yang tidak pernah henti ia kerjakan. Selalu melakukan shalat tahajud setiap malam, berdo’a dan bermunajat kepada Allah SWT di sepertiga malam.

Referensi pihak ketiga

“Baiklah, aku buka,” kata Malaikat sambil membuka kitab besarnya. Namun, ternyata malaikat itu tidak menemukan nama Abu bin Hasyim di dalamnya.

Abu bin Hasyim pun tidak percaya kemudian ia meminta malaikat itu mencari namanya sekali lagi.

“Betul, namamu tidak ada di dalam buku ini!”kata Malaikat.

Abu bin Hasyim pun tersungkur dan tubuhnya gemetar di depan Malaikat. Dia menangis sejadi-jadinya.

“Rugi sekali diriku yang selalu tegak berdiri di setiap malam dalam tahajud dan bermunajat tetapi namaku tidak masuk dalam golongan para hamba pecinta Allah,” sesalnya.

Melihat itu, malaikat pun berkata, “Wahai Abu bin Hasyim! Bukan aku tidak tahu engkau bangun setiap malam ketika yang lain tidur. Mengambil air wudhu dan kedinginan pada saat orang lain terlelap dalam buaian malam. Tapi tanganku dilarang Allah menulis namamu.”

“Apa gerangan yang menjadi penyebabnya wahai malaikat?” tanya Abu bin Hasyim.

“Engkau memang bermunajat kepada Allah, tapi engkau pamerkan dengan rasa bangga kemana-mana, dan sibuk beribadah memikirkan diri sendiri. Di kanan kirimu ada orang sakit atau lapar, tidak engkau tengok dan beri makan. Bagaimana mungkin engkau dapat menjadi hamba pecinta Allah kalau engkau sendiri tidak pernah mencintai hamba-hamba yang diciptakan Allah ?” jawab malaikat tersebut.

Abu bin Hasyim seperti disambar petir di siang bolong. Dia langsung sadar, hubungan ibadah manusia ternyata tidaklah semata hanya kepada Allah semata tetapi juga ke sesama manusia dan kepada alam.

Sahabat. Jangan bangga dengan banyaknya amalan shalat, puasa, dan zikir karena itu semua belum membuat Allah SWT ridha. Jika kita sibuk dengan beribadah dan bangga akan hal tersebut, maka itu tandanya kita hanya mencintai diri sendiri, bukan Allah. Namun, bila Anda berbuat baik dan rela berkorban untuk orang lain, maka itu tandanya kita mencintai Allah dan tentu Allah senang karenanya. Buatlah Allah senang maka Allah akan limpahkan rahmatNya dengan membuat hidup kita lapang dan bahagia.

Referensi pihak ketiga

Sumber : jagatdakwah.com , UC News