OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 03 Mei 2018

Cerita Ketua-Ketua RT yang Warganya Dijemput Menuju ke Monas

Cerita Ketua-Ketua RT yang Warganya Dijemput Menuju ke Monas

Dua anak tewas dalam kegiatan pembagian sembako di Lapangan Monas, Sabtu pekan lalu.

Sejumlah warga berdesakan untuk mengambil sembako gratis saat acara Untukmu Indonesia di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (28/4).

10Berita , JAKARTA -- Ketua RT 12 RW 13 Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara, Sujiwanto belum mengetahui siapa yang membagikan kupon pembagian sembako kepada warganya. Kupon tersebut ditukarkan dengan sembako dalam acara yang digelar oleh Forum Untukmu Indonesia (FUI) di Monumen Nasional (Monas), Sabtu (28/4) lalu.

Sujiwanto menuturkan, ada 15 warganya yang mendapatkan kupon dan semuanya ikut ke Monas untuk menukarkan kupon tersebut dengan sembako. Namun, karena keadaan di Monas yang panas, sebagian lagi tidak ikut mengantre. Sementara, Komariah (48) yang merupakan orang tua MR (10) tetap bertahan untuk mengantre.

"Jadi yang lain pada enggak kuat, pada pulang saking panasnya. Tapi Ibu Kokom (panggilan Komariah) masih bertahan," kata Sujiwanto saat ditemui dilokasi, Rabu (2/5).

Menurut Sujiwanto, berdasarkan keterangan dari warga yang menerima kupon, ada koordinator yang mencatat siapa saja warga yang berangkat. Untuk berangkat ke Monas, warga disediakan bus yang berada di titik penjemputan yaitu di Ruko Permata Ancol, Jakarta Utara.

"Karena yang saya tanya kupon dari siapa sihini loh, kalau koordinator yang di mobil namanya Putri, sama Bu Eni nyatetin absen di mobil dan saya tahu nama itu dari warga," tambahnya.

Hingga saat ini, pihaknya pun masih mencari siapa koordinator yang membagikan kupon tersebut. Ia pun juga tidak bertanggung jawab atas kupon yang diterima warganya itu.

"Sebelum berangkat saya juga udah wanti-wanti saya tidak bertanggung jawab. Kupon bukan dari saya," katanya.

Sementara itu, Ketua RT 4 RW 11, Muslim, juga mengaku tidak menerima informasi terkait adanya pembagian kupon terhadap warganya. Salah satu warganya yang ikut ke Monas, MJ (12) menjadi salah satu korban meninggal karena ikut mengantre saat penukaran kupon dengan sembako.

Menurut informasi yang diterima Muslim, sekitar 10 warganya yang menerima kupon tersebut. Namun, hanya lima orang warganya yang ikut berangkat ke Monas untuk menukarkan kupon. Untuk berangkat ke Monas, lanjut Muslim, ada 10 bus yang disiapkan di titik kumpul yaitu di SMA N 40 dan Ruko Permata Ancol.

"Kalau kuponnya yang bagi-baginya gak tahu, tahu-tahu orang sudah pada pegang kupon semua. 10 orang ada lah yang dapat kupon dari sini (RT 4 RW 11). Yang berangkat ada sekitar lima orang. Berangkatnya itu tergiurnya sama mobil-mobil yang berjejer itu. Ada mobil penjemputan. Ada Mikrolet, ada Kopaja, ada Metromini. Ada mobil tentara juga. (Itu) Pagi, banyak (busnya), sekitar 10 ada," tambahnya.

Terkait kupon yang dibagikan, tidak ada pihak yang menginformasikan akan adanya pembagian kupon di RT 4 RW 11 tersebut. Bahkan, ia tahu adanya pembagian kupon setelah warganya mendapatkan pembagian kupon. Sehingga, ia tidak tahu dari mana asal-usul kupon tersebut.

"Nggak ada (pemberitahuan terkait pembagian kupon ke RT). Ibu Lurah kemarin bilang juga nggak ada. RW juga nggak ada. Udah pada berangkat aja karena ada pembagian kupon, (informasinya) besok jam 07.00 WIB ada kumpul di ruko (Ruko Permata Ancol), juga ada di SMA 40," tambahnya.

Seperti diketahui, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebutkan kedua bocah berinisial MJ (12) dan MR (10) meninggal dunia karena ikut dalam antrean bagi-bagi sembako yang digelar oleh Forum Untukmu Indonesia pada Sabtu (28/4) lalu. Sandiaga merasa prihatin atas hilangnya dua anak korban tewas warga Pademangan, Jakarta Utara itu.

Sumber :Republika.co.id