OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 03 Mei 2018

Mengapa Jazirah Arab Sulit Bersatu? Hadits Nabi Ini Menjelaskannya

Mengapa Jazirah Arab Sulit Bersatu? Hadits Nabi Ini Menjelaskannya


ilustrasi Qatar vs Arab (Sesawi)

10Berita, Jazirah Arab merupakan semenanjung besar di Asia Barat Daya pada persimpangan Afrika dan Asia. Secara geografis, ia berbatasan dengan Laut Merah di barat daya, Laut Arab di tenggara, Teluk Persia dan Telok Oman di timur lautnya.

Secara politik, Jazirah Arab terdiri dari sembilan negara yakni Arab Saudi, Kuwait, Yaman, Oman, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Irak dan Suriah. Total luasnya mencapai 3,7 juta Km2 dengan jumlah penduduk sekitar 140 juta jiwa.

Yang menarik, mengapa Jazirah Arab sulit bersatu padahal sama-sama negara muslim, mayoritas penduduknya beragama Islam? Misalnya kasus terbaru, pemboikotan Qatar. Mereka juga terbelah dalam menghadapi masalah Palestina.

Padahal jika mau bersatu, jazirah Arab akan menjadi kekuatan Islam yang cukup disegani. Jika bersatu, masalah Palestina dan dunia Islam lebih mudah diatasi.

Sulitnya Jazirah Arab bersatu rupanya telah diisyaratkan dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ أَيِسَ أَنْ يَعْبُدَهُ الْمُصَلُّونَ فِى جَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَلَكِنْ فِى التَّحْرِيشِ بَيْنَهُمْ

“Sesungguhnya setan telah putus asa untuk menjadikan orang-orang yang sholat di Jazirah Arab menyembahnya. Akan tetapi (ia tidak putus asa) dalam menaburkan benih pertikaian di antara mereka” (HR. Muslim)

Setan-setan telah berputus asa karena umat Islam di Jazirah Arab tidak mungkin menyembahnya. Namun, setan-setan dari kalangan jin dan manusia terus menaburkan benih pertikaian agar Jazirah Arab tidak bersatu. Agar mereka tidak menjadi kekuatan besar yang membela dan memperjuangan Islam dan dunia Islam.

Apa yang dihembuskan sebagai biang utama petikaian? Materi, kepentingan duniawi. Mulai dari ekonomi hingga pengaruh politik. Yang satu ingin lebih unggul dari yang lain, dan di saat yang sama tidak mau pihak lain lebih unggul dari pihaknya.

فَوَاللَّهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ ، وَلَكِنِّى أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ قَبْلَكُمْ ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا ، وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ

“Demi Allah bukan kemiskinan yang aku takutkan atas diri kalian tetapi yang aku takutkan ialah dunia dibentangkan untuk kalian sebagaimana dibentangkan untuk umat sebelum kalian lalu kalian berlomba mendapatkannya sebagaimana mereka berlomba sehingga dunia membinasakan kalian sebagaimana telah memisahkan mereka” (HR. Bukhari dan Muslim)

Level keinginan menguasi materi ini terus meningkat hingga pada tahapnya menjadi cermin dari al wahn; penyakit akut yang disabdakan Rasulullah akan menimpa umatnya. Cinta dunia dan takut mati.

يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا. فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ. فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ

“Hampir saja para umat (orang-orang kafir) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah menjawab,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagaikan buih di lautan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan wahn dalam hati kalian.” Kemudian seseorang bertanya, “Apa itu wahn?” Rasulullah bersabda, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad; shahih)

Maka di samping pertikaian dan sulitnya bersatu, mereka juga kehilangan kekuatan ketika berhadapan dengan musuh. Bahkan laksana sepiring makanan yang diperebutkan hegemoni Barat. Lihatlah pengaruh Amerika Serikat di Jazirah Arab yang mampu mempengaruhi kebijakan-kebijakan mereka. Jazirah Arab yang mestinya menjadi singa pemberani, kini tampak bertekut lutut di hadapan kekuatan kafir Barat. Semoga tidak lama lagi kebangkitan umat datang membalik keadaan. [Muchlisin BK/]

Sumber :BersamaDakwah