OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 30 Mei 2018

Reformasi Jilid Dua Siap Goyang Jokowi?

Reformasi Jilid Dua Siap Goyang Jokowi?

Ilustrasi Via Patriotnkri

10Berita  - Rizal Ramli, salah seorang kandidat capres pernah mengkritik pemerintah Era Jokowi. Katanya, Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla harus lebih berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan yang berkaitan dengan rakyat.

Kalau kebijakannya tidak tepat sasaran, nanti dapat membuat rakyat meluapkan amarah, sehingga dapat menggoyang pemerintah.

“Hari ini mulai ada krisis kepercayaan dari masyarakat. Dan ada juga keresahan dari berbagai kelompok yang tidak nyaman dan aman atas kebijakan Pemerintah. Kalau Pemerintah tidak hati-hati, nanti bisa terjadi reformasi sebelum pemilu.” katanya dalam diskusi “20 Tahun Reformasi 21 Mei 1998-21 Mei 2018” di Jakarta beberapa waktu lalu.

Saat ini, beberapa kalangan memang kerap melakukan kritikan terhadap pemerintah. Ini merupakan bukti bahwa rakyat tidak puas dengan kepemimpinan Jokowi. Di sisi lain, wacana gerakan Reformasi Jilid Dua mulai mengemuka.

Salah satunya adalah Solidaritas Alumni Universitas Indonesia (UI) untuk Bangsa yang berkumpul dan berurun rembug di kawasan Senayan. Fahri Hamzah bertindak sebagai tuan rumah acara Forum yang diikuti sekitar 300 alumni itu.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua DPR tersebut tidak mau jika bangsa ini roboh hanya karena faktor pimpinannya. Dalam hal ini Fahri menyorot permasalahan ekonomi bangsa yang tak kunjung membaik.

“Kalau bangsa ini sampai roboh kita tentu tidak bisa terima. Kalau pemimpin sekarang ini tampak tidak bisa mengelola keadaan, terutama masalah ekonomi, mungkin tidak akan ada gerakan yang ingin menggantinya,“ tukas Fahri Hamzah, Selasa (30/5).

Fahri sendiri membandingkan kondisi ekonomi saat ini dengan pada saat era reformasi dulu yang menurutnya tidak jauh beda. Untuk diketahui, Fahri adalah salah satu tokoh yang ikut berpartisipasi dalam gerakan reformasi tahun 98 lalu yang menggulingkan Soeharto sebagai presiden.

Sementara itu, Ketua penyelenggara tersebut Hidayat Matnur mengatakan, dorongan untuk berkumpul alumni UI adalah karena mereka peduli dan ingin bersama-sama memunculkan solusi atas permasalahan bangsa.

“Munculnya aksi kekerasan, gejala krisis ekonomi yang ditandai gejolak nilai tukar rupiah, pengekangan kebebasan berdemokrasi, kriminalisasi ulama, adalah diantara masalah-masalah yang terjadi saat ini dan alumni UI tidak ingin tinggal diam,” kata Matnur.

Pasca urug rempug, disepakati bahwa peserta akan siap melakukan gerakan jika dalam waktu dekat tidak ada perubahan yang signifikan terkait kebijakan yang dilakukan pemerintah. Dikabarkan, rembug yang lebih besar akan dilakukan pasca lebaran.

Dengan wacana yang sama, Reformasi Jilid Dua.

Sumber : Sumber.com