OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 01 Mei 2018

Soal Intimidasi, 5 Keanehan Yang Terungkap Ini, Justru Bikin Mengernyitkan Dahi

Soal Intimidasi, 5 Keanehan Yang Terungkap Ini, Justru Bikin Mengernyitkan Dahi

Foto: www.jawapos.com

10Berita, Tidak seharusnya acara jalan santai di hari libur car free day, diwarnai aksi politik apalagi sampai terjadi selisih sengit antar dua kelompok. Sudah seharusnya semua pihak manahan diri masing-masing. Tidak kedepankan sikap-sikap tak etis dalam penyampaian aspirasi.

Kericuhan dan adanya dugaan intimidasi yang terjadi pada hari Minggu kemarin 29 April lalu, benar-benar bikin prihatin. Seorang ibu bahkan sampai mengaku diintimidasi oleh kelompok kaus yang berbeda. Tapi, bagaimana sebenarnya kejadian ini?

Dilansir dari Kumparan.com (30/4/2018), pegiat media sosial, Mustofa Nahrawardaya, mengungkapkan kejanggalan demi kejanggalan yang dilihatnya berdasar fakta saat dirinya ada di lapangan.

Pertama, ada beberapa orang yang mengaku Koordinator Aksi #2019GantiPresiden yang secara tiba-tiba umumkan pembatalan acara di media massa. Begitu dicek, nyatanya Mardani Ali Sera dan Neno Warisman bahkan tak mengenal orang yang mengaku koordinator itu.

Kedua, saat akan berfoto di tengah massa, ada yang merebut spanduk yang dipegang istrinya tiba-tiba. Orang itu kemudian kabur sambil mengaku bahwa dirinya polisi.

Ketiga, ada orang berkaus #DiaSibukKerja sengaja memasuki kerumunan pemakai kaus #2019GantiPresiden yang terbilang beringas. Dan tiba-tiba ada segerombol orang yang berkaus #2019GantiPresiden menawar kaus lawannya dengan uang.

Keempat, ada orang berpakaian preman mirip perebut spanduk tadi, memaksa minta kaus yang dibeli massa. Mengaku polisi. Saat diminta ikut selfi dan ditanya identitasnya, orang itu kabur.

Kelima, ada sekitar 1.000 orang memakai kaus #DiaSibukKerja dengan kaus seragam persis, tidak seperti #2019GantiPresiden yang variatif. Tapi mereka terlihat melamun dan polos di tengah aksinya.

Mustofa mengatakan, “Nah, saya saja tidak bernai mendekati rombongan pendukung Pak Jokowi yang dikawal polisi. Lah kok Mbak Susi nekat sekali bawa anak kecil, memasuki rombongan kemlompok lain. Bukan soal apa. Dalam situasi seperti itu, rawan penyusupan.”

Jika demikian ada sudut pandang yang berbeda, jelas hal ini menimbulkan tanda tanya juga. Benarkah massa yang lakukan dugaan intimidasi itu, dari rombongan “ganti presiden”?

Tentu saja tindakan intimidasi dan pengeroyokan semacam itu, tidak ada yang membenarkan. Apalagi seorang ibu dan anak yang menjadi sasarannya.

Tapi satu hal, jika selama ini terus ada kelompok yang dipojokkan dan tuding main kasar, mari sama-sama dinginkan kepala untuk kroscek ulang.

Dan marilah, damai. Sesekali pemakai kaus #2019GantiPresiden bersanding hangat dengan pemakai kaus #DiaSibukKerja. Dengan begitu tentu, sudah meunjukkan adanya kedewasaan dalam berdemokrasi. Semua harus saling menghargai. Damai itu meneduhkan.

Desti Anggraini Nor
Wallahu a’lam.

Referensi: Kumparan.com (30/4/2018).

Sumber : UC News