Survei IDM, Deddy-Dedi & Asyik Bersaing Ketat di Pilgub Jabar
Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Foto: Dok Okezone)
10Berita, BANDUNG – Lembaga survei Indonesia Development Monitoring (IDM) merilis hasil surveinya terkait Pilgub Jawa Barat 2018.
Survei dilakukan pada 15-31 Maret 2018 dengan jumlah responden 2.178 orang di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat. Metode survei menggunakan multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil survei dibagi kedalam pengelompokan tiga teritorial. Pertama adalah Pantura yang meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan dengan responden 21,3 persen.
Kedua adalah Priangan yang meliputi Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang, Kota Bandung, Kabupaten bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, dan lain-lain. Jumlah responden di kawasan ini mencapai 51,8 persen.
Ketiga adalah kawasan Pamalayon yang merupakan daerah penyangga DKI, yaitu Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi. Jumlah responden di kawasan ini 26,9 persen.
Hasilnya, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi memiliki popularitas tertinggi dibanding kandidat lainnya. Di tiga wilayah teritorial, Deddy-Dedi menempati urutan teratas.
()
Di Pantura, pasangan nomor urut empat tersebut popularitasnya mencapai 83,2 persen, di Priangan 87,1 persen, dan di Pamayon 82,1 persen. Sedangkan Asyik dan Rindu saling berebut di posisi kedua di tiga wilayah.
"Secara popularitas, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi memang sangat tinggi," kata Direktur Eksekutif IDM Bin Firman Tresnadi dalam konferensi pers di Kota Bandung, Jumat (27/4/2018).
Sementara kandidat lain popularitasnya di bawah Deddy-Dedi. Di Pantura, popularitas kedua ditempati Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) dengan 80,5 persen. Di Priangan, posisi kedua popularitas ditempati Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dengan 81,6 persen. Sedangkan di Pamayon, popularitas tertinggi kedua ditempati Asyik dengan 80,2 persen.
Dari tingkat kepemimpinan, IDM menempatkan Asyik atas di posisi teratas di tiga wilayah. Di Pantura, Asyik meraih 78,5 persen, di Priangan 80,5 persen, dan di Pamayon 78,5 persen.
Secara umum, IDM juga mayoritas menempatkan Asyik di posisi teratas dari berbagai aspek, mulai dari akseptabilitas dan kapabilitas. Begitu juga dengan elektabilitas, Asyik ada di urutan teratas di tiga wilayah teritorial.
Dengan pertanyaan tertutup, Asyik ada di posisi teratas elektabilitas dengan 31,2 persen disusul Deddy-Dedi dengan 26,3 persen di kawasan Pantura.
Di Priangan, Asyik meraih 35,6 persen dan posisi kedua ditempati Rindu dengan 25,3 persen. Sedangkan di Pamayon, Asyik tetap teratas dengan 33,3 persen dan kedua ditempati Deddy-Dedi dengan 21,6 persen.
Firman sendiri membantah jika lembaga surveinya berafiliasi dengan pasangan Asyik atau parpol pengusung Asyik. Ia menegaskan bahwa lembaga surveinya independen.
Hasil survei IDM sendiri berbanding terbalik dengan lembaga survei lain. Lembaga lain mayoritas menempatkan Rindu dan Deddy-Dedi yang bersaing ketat dalam berbagai aspek. Sedangkan IDM mayoritas menempatkan Asyik di posisi teratas.
"IDM ini tidak berafilisi terhadap satu calon pun atau kepada satu partai pun. IDM bukan lembaga baru. Di Pilgub DKI lalu kami juga berbeda hasil surveinya dengan lembaga survei lain," ungkap Firman.
Menurutnya, saat di Pilgub DKI, hasil survei IDM menempatkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di posisi teratas dengan tingkat keterpilihan 52 persen. Hasilnya, Anies-Sandi keluar sebagai pemenang.
Firman mengatakan, jika hasil surveinya berbeda dengan lembaga survei lain, itu dikarenakan pendekatan metode surveinya berbeda. "Pendekatan kami berbeda, pendekatan kami lebih kepada politik identitas," ucapnya.
"Analisa kami yang berbeda dengan mayoritas lembaga survei itu bukan hal aneh karena pendekatan kami agak berbeda, kedalaman pertanyaan kami juga jauh lebih dalam. Kami juga mengamati, menganalisa pergerakan dari para calon," jelas Firman.
Soal tingginya raihan Asyik dalam berbagai aspek, hal itu salah satunya dikarenakan kerja mesin politik PKS dan Gerindra. Mereka bisa memaksimalkan kerja politiknya untuk mendongkrak popularitas, elektabilitas, dan berbagai aspek lain dari pasangan Asyik.
Ketua Tim Media Center Asyik Rony Kusuma menyambut positif hasil survei IDM yang menempatkan Asyik mayoritas di urutan pertama dalam berbagai aspek. Tapi, ia menegaskan hasil survei itu bukan patokan.
Untuk upaya pemenangan, Asyik bersama seluruh mesin partai, simpatisan, dan relawan, akan terus bergerak ke seluruh Jawa Barat. "Kami percaya blusukan itu akan lebih berarti. Kami akan terus blusukan," tandas Rony.
(erh)
Sumber : Okezone