OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 27 Mei 2018

Terungkap, Ahok yang Menyatakan ingin Mengolah Air Tinja sebagai Air Minum

Terungkap, Ahok yang Menyatakan ingin Mengolah Air Tinja sebagai Air Minum

10Berita  Jejak digital memang kejam, istilah yang layak diungkapkan saat ini untuk para buzzer. Di tengah hujatan buzzer terhadap Sandiaga Uno, yang sebenarnya karena mereka hanya terpaku pada judul yang dibuat Kompas dan kalimat pembukaan dari berita terkait pengolahan air tinja oleh Pemprov DKI.

Padahal jika dibaca berita yang dirilis Kompas tersebut, jelas tidak ada pernyataan Sandi yang menyebutkan bahwa olahan air tinja ditujukan untuk air minum, namun akan digunakan sebagai air penyiram lahan hijau di DKI Jakarta.

Baca juga: Drone Emprit: Berita Inovasi Anak Bangsa Diubah Menjadi Noise

Agar lebih jelas, berikut berita yang ditulis oleh Kompas:

DKI Kini Bisa Ubah Limbah Tinja Jadi Air Siap Minum dalam Setengah Jam

JAKARTA, KOMPAS.com – PD PAL Jaya kini mempunyai teknologi Andrich yang bisa mengubah limbah tinja jadi air siap minum dalam waktu setengah jam.

Dalam acara peresmian di IPLT Duri Kosambi, Jakarta Barat, Rabu (23/5/2018), Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan, teknologi jauh lebih efisien dibanding sistem konvensional.

“Prosesnya dari 7 hari menjadi 30 menit. Ini betul-betul lompatan. Belum pernah terjadi (sebelumnya),” ujar Sandiaga di lokasi, Rabu sore.

Ia juga memuji wujud teknologi yang minim carbon print itu. Ada satu tanki besar yang digunakan untuk menampung dan menyaring air dari lumpur.

Setelah itu air dialirkan ke mesin Andrich yang diletakkan dalam sebuah kontainer. Di dalam kontainer juga ada alat untuk treatment air dengan ultra filtrasi.

Air kemudian dikeluarkan lewat pipa. Dari air tinja yang berwarna cokelat kehitaman, ketika dikeluarkan menjadi putih. Simpel, mudah dioperasikan.

“Energinya (yang dihabiskan) tidak banyak. Pakai gelombang fisika. Investasinya juga tidak banyak. Dan operasionalnya sistemnya sangat simpel dan efisien,” ujar Sandiaga.

Setiap hari IPLT Duri Kosambi menampung 150 kubik limbah tinja. Yang mampu diolah sebanyak 80 meter kubik per hari. Untuk sementara, air hasil pengolahan Andrich bakal dialirkan untuk kebutuhan warga sekitar Duri Kosambi.

“Saya berharap akan menghasilkan 50 meter kubik per hari untuk menyirami 9 hektar lahan hijau dan dua yang ada di sekitar wilayah sini. Mangga, timun suri, pepaya, tadi singkong juga bisa diairi di sini,” kata Sandiaga.

Terlihatkan antara alinea pertama dengan pernyataan Sandiaga di bagian akhir berita tersebut berbeda.

Pemberitaan Kompas ini memberikan kesempatan buzzer yang tidak suka dengan Sandiaga Uno untuk melemparkan hujatan. Walaupun hujatan tersebut merupakan fakta yang dipelintir menjadi kebohongan.

Ternyata, pada tanggal 6 Oktober 2015, pukul 11:50, Merdeka memberitakan harapan Ahok yang ingin seperti di luar negeri, yaitu mengolah air tinja jadi air minum.

Berikut berita yang dirilis oleh Merdeka hampir 2 tahun yang lalu:

Ahok ingin seperti di luar negeri, air tinja diolah jadi air minum

Merdeka.com – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menuturkan, selama ini air limbah dari warga langsung dibuang ke laut tanpa ada pengolahan. Padahal sebenarnya air limbah bisa kembali dimanfaatkan menjadi air bersih untuk minum dan kebutuhan lain melalui proses pengolahan.

“Itu harusnya kalau di luar negeri, semua pembuangan di rumah harus ke pipa. Nah, masuk lalu diolah. Kalau dia bisa mengolah air limbah, air tinja saja bisa diolah jadi air minum,” paparnya Ahok saat ditemui di Hotel Grand Cempaka, Jl Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (6/10).

Ahok ingin sistem pengolahan air limbah di Jakarta bisa seperti luar negeri, diolah untuk menjadi air minum. Ini sebagai salah satu cara mengatasi kekurangan air bersih yang kerap dialami saat musim kemarau.

Untuk mewujudkan mimpinya itu, Ahok bakal menggabungkan PT Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya dengan PD Perusahaan Air Limbah (PAL) Jaya. Keduanya memiliki kaitan tugas untuk mengelola air.

“Jadi intinya buat kami sudah bulat menggabungkan PAL dan PAM karena dalam teorinya itu tidak mungkin ada danau sebesar raksasa apapun, kalau kamu ambil airnya terus tanpa mengembalikan air, sirkulasi kembali, pasti kering,” kata Ahok

Setelah digabungkan, proyek pengolahan air limbah dimulai dengan memasang pipa penyalur air limbah, mulai dari sisi utara hingga ke selatan Jakarta. Kemudian dikumpulkan dan diolah. Ahok meminta peran aktif warga Jakarta dengan cara penyambungan pipa.

“Ya sudah kita minta BUMD (PT PAM dan PD PAL) ada yang pasang pipa semua. Orang Jakarta tidak perlu bayar, cuma nyambungin pipa, mulai saja dari sisi utara, perumahan-perumahan mewah sisi utara, dari barat sampai ke timur,” ucapnya.

Jadi jelas ya, siapa yang sebenarnya punya keinginan mengolah air tinja menjadi air minum dan siapa yang menyatakan olahan air tinja yang telah berhasil dilakukan akan digunakan untuk menyiram tanaman.

Yuks ah, cerdas literasi. Baca sesuatu secara utuh, jangan hanya setengah atau membaca yang hanya bagian yang disukai.

Sumber :Ngelmu.co