OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 26 Mei 2018

Ucapan SBY Soal Pilpres Bakal Jadi Kenyataan

Ucapan SBY Soal Pilpres Bakal Jadi Kenyataan

10Berita, Susilo Bambang Yudhoyono bicara soal serangan militer Amerika Serikat dan sekutunya terhadap Suriah.

KETUA Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baru-baru ini bicara soal dinamika Pilpres 2019.

SBY mengindikasikan kemungkinan hadirnya pemimpin baru dalam pemilu 2019 mendatang yang amanah, cerdas dan memikirkan rakyat banyak.

Apa yang diungkapkan mantan presiden RI ke 6 itu dijelaskan Pengamat politik, Director Survey & Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara bukanlah sesuatu yang mengada-ada mengingat adanya persoalan krusial yang mendera bangsa Indonesia saat ini, yaitu lesunya perekonomian Indonesia yang ditandai dengan menurunnya daya beli masyarakat, minimnya ketersediaan lapangan pekerjaan juga harga barang kebutuhan pokok.

Kemiskinan pun katanya masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintahan sekarang.

Catatan tersebut dipaparkannya lewat terbitnya Perpres Tenaga Kerja Asing ditambah anjloknya nilai tukar Rupiah yang tembus batas psikologis Rp 14.000.

"Masyarakat sudah bisa membandingkan, dan merasakan kinerja kepemimpinan nasional. Munculnya polemik isu-isu penting seperti penegakan HAM, pemberantasan korupsi, impor beras, garam dan lainnya menambah catatan negatif pemerintah. Jelas ada problem keselarasan antara janji dan realitas," ungkapnya dalam siaran tertulis pada Selasa (24/4/2018).

Oleh karena itu, ucapan SBY diyakininya berpotensi menjadi kenyataan.

Ada indikasi bahwa publik ingin pemerintahan baru yang dapat mengatasi persoalan lambannya pertumbuhan ekonomi.

Walaupun dikatakan 70 persen masyarakat puas dengan kinerja pemerintahan saat ini, namun ada segmen-segmen tertentu di masyarakat yang tidak mau memilih lagi pemimpin yang sekarang.

"Munculnya gerakan #2019GantiPresiden bisa dijadikan preseden ke arah perubahan kepemimpinan nasional, dengan persentase 50 banding 50. Dengan kata lain, 50 persen incumbent bisa bertahan dan 50 persen juga bisa dikalahkan," tuturnya menambahkan.

Sumber : warta kota, UC News