Warga Australia di Melbourne Berunjuk Rasa Dukung Palestina
Massa demonstran di Melbourne, Australia, mendesak diakhirinya pendudukan/penjajahan terhadap rakyat Palestina oleh penjajah Zionis “Israel” yang sudah berlangsung selama 70 tahun
10Berita, MELBOURNE Massa pengunjuk rasa di Kota Melbourne, Australia, menggelar demonstrasi untuk memprotes pembantaian terhadap warga Palestina oleh pasukan penjajah “Israel” di dekat perbatasan Gaza.
Banyak orang Australia dari asal etnis yang berbeda berkumpul di pusat kota Melbourne untuk bergabung dalam aksi protes bersama Jaringan Advokasi Palestina-Australia, Sabtu (19/5/2018). Mereka mendesak diakhirinya pendudukan/penjajahan terhadap rakyat Palestina.
Jaringan itu adalah koalisi organisasi dan individu yang berusaha mempengaruhi kebijakan publik Australia terkait Palestina dan “Israel”, menurut situs resminya, sebagaimana dilansir kantor berita Anadolu,Sabtu (19/5).
Seperti diketahui, pada Senin (14/5) lalu, setidaknya 64 demonstran Palestina gugur menjadi “martir” dan ribuan lainnya terluka oleh tembakan pasukan “Israel” di sepanjang sisi lain perbatasan Gaza.
Demonstrasi Senin itu bertepatan dengan peringatan ke-70 pembentukan “negara Israel”—yang oleh warga Palestina disebut sebagai hari Nakba atau “Bencana”. Aksi Senin lalu itu juga dilakukan sebagai protes atas pemindahan kedutaan AS di wilayah jajahan “Israel” dari Tel Aviv ke Yerusalem (Al-Quds).
Demonstran di Melbourne Australia itu juga mengutuk pembantaian terhadap warga Palestina di Gaza dan mengkritik negara-negara yang diam atas kebiadaban penjajah Zionis tersebut.
Nasser Mashni, juru bicara jaringan advokasi Palestina di Australia, mengatakan bahwa wilayah Palestina telah diduduki selama 70 tahun sampai sekarang. Dia mengatakan bahwa penjajah “Israel” sedang melakukan pembantaian terhadap orang-orang yang tidak bersalah.
Mashni meminta para pemimpin dunia untuk mengambil langkah-langkah dalam upaya mencegah pembantaian itu.
Dia menyatakan terima kasih kepada Afrika Selatan dan Turki karena telah mengusir duta besar “Israel”.
“Kami ingin lebih dari Turki. Sebagai pemimpin Muslim di Timur Tengah, Turki harus memelopori untuk memboikot dan membei sanksi terhadap ‘Israel’,” katanya.
Banyak orang Turki yang tinggal di Australia juga bergabung dalam aksi protes tersebut.
“Saya merasa seperti kehilangan anak-anak dan keluarga saya,” ujar Bircan Kuyruk, salah seorang demonstran Turki.
Turki dan organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang beranggotakan 57 negara, menyelenggarakan pertemuan darurat (KTT Luar Biasa) di Istanbul pada Jumat (18/5) untuk membahas tindakan bersama melawan “Israel” yang melakukan pembantaian terhadap demonstran Palestina di Gaza. (S)
Sumber: Anadolu Agency
, Salam Online.