Abdullah Rasyid: Jokowi Bagi-bagi Sembako, Bawaslu Stop Itu Yang Nyolong Start Kampanye!
10Berita, Pembagian sembako yang dilakukan Presiden Jokowi pada Sabtu (2/6) lalu dinilai sebagai perbutan yang mendahului ketentuan kampanye. "Kita meminta Bawaslu dan jajaran seperti panwas agar menghentikan kegiatan yang cenderung mencuri start kampanye. Harus ada tindakan tegas dari Bawaslu dan KPU, siapapun pelakunya harus diberi sanksi. Indonesia adalah negara hukum, semua sama dihadapan hukum walaupun sering beda dihadapan hakim," kata politikus Partai Demokrat Abdullah Rasyid kepada RMOLSumut, Senin (4/6).
Selain itu, bagi-bagi sembako yang terus dilakukan Presiden Jokowi hanya memperjelas bayang-bayang kekalahannya di Pilpres 2019 mendatang.
"Jokowi sebaiknya menggunakan cara jujur dalam berkompetisi, fokus saja menepati janji-janjinya dimasa lalu. Jika merasa gagal dan tidak bakal dipilih lagi sebaiknya Jokowi mundur, tak perlu menyuap rakyat dengan sembako," lanjut politisi yang akrab disapa Bang Rasyid ini.
Bang Rasyid juga mengatakan, pembagian sembako yang dilakukan itu hanya mencederai semangat demokrasi sekaligus sangat memalukan karena dilakukan oleh pemimpin yang mengkampanyekan revolusi mental.
"Jokowi yang juga pemimpin revolusi mental, harusnya malu karena pembagian sembako menunjukkan kegagalannya dalam mengatasi kemiskinan," sambung Bang Rasyid.
Dilanjutkan Bang Rasyid, pembagian sembako oleh Jokowi mengingatkan pada cagub DKI Ahok pada putaran kedua pilkada DKI Jakarta.
"Saat itu Ahok juga membagikan sembako agar dipilih dalam pilkada DKI Jakarta, faktanya Ahok malah kalah." tandas Bang Rasyid. [hta]
Sumber : Rmolsumut