OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 26 Juni 2018

Anwar Ibrahim puji kemenangan Erdogan sebagai kemenangan bagi Islam

Anwar Ibrahim puji kemenangan Erdogan sebagai kemenangan bagi Islam

10Berita, KUALA LUMPUR  – Pemimpin de facto PKR Anwar Ibrahim memuji terpilihnya kembali Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai kemenangan bagi dunia Islam, The Malaysian Insightmelaporkan pada Senin (25/6/2018).

Dalam sebuah surat kepada pemimpin Turki yang diposting di halaman Facebook-nya, Anwar mengatakan kemenangan Erdogan dalam jajak pendapat kemarin menggambarkan “sebuah wajah Islam modern dan progresif yang mencakup perubahan tanpa mengorbankan nilai-nilai iman dan ajaran-ajaran mendasar dari Nabi”.

“Saya yakin bahwa komitmen anda untuk demokrasi, perbaikan terus-menerus dari orang-orang Turki, promosi perdamaian dan pemberantasan unsur-unsur subversif yang merupakan janji-janji kunci pemilihan oleh partai AK memberikan kontribusi besar untuk kemenangan anda kali kedua ini,” tambahnya.

Dia mengatakan deklarasi Erdogan tentang “satu bangsa, satu bendera, satu negara” selama pidato kemenangannya dalam upaya untuk menyatukan negara adalah tanda seorang negarawan sejati.

Anwar, yang memiliki persahabatan jangka panjang dengan Erdogan, mengatakan dia berharap untuk melanjutkan hubungan sebagai partisipan dalam pemerintahan Malaysia dan bukan sebagai pemimpin oposisi.

Dia mengucapkan terima kasih kepada Erdogan atas keramahannya ketika Anwar mengunjungi pemimpin Turki itu.

Hubungan Anwar dengan para pemimpin Turki sangat dekat, dimana mantan pemimpin oposisi tersebut mencari perlindungan di kedutaan Turki di Kuala Lumpur ketika tuduhan sodomi muncul lagi pada tahun 2008.

Erdogan telah memerintah Turki pertama sebagai perdana menteri pada tahun 2002, dan sebagai presiden pada tahun 2014. Tahun lalu, sebuah referendum disahkan untuk memberikan kekuasaan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan negara itu ke tangan presiden.

Pemimpin Turki itu telah memenjarakan para pembangkang, politisi oposisi, dan wartawan atas tuduhan teror, yang secara luas dikecam oleh aktivis hak asasi manusia sebagai upaya untuk meredam tantangan terhadap kekuasaannya. (Althaf/)

Sumber :arrahmah.com