Bang Japar : Usut Oknum Aparat Penyebar Hoaks Fitnah Ormas Islam
10Berita, Sekjen organisasi masyarakat (ormas) Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) Solo, Dadyo Hasto menilai, ada sebuah kejanggalan terkait gaya penulisan dalam pesan hoaks yang memfitnah sejumlah tokoh umat Islam Solo yang diduga beredar sejak Senin, (27/5/2018) lalu.
Hasto mengatakan, bahwa gaya penulisan dalam pesan hoaks tersebut mirip dengan cara aparat dalam menulis sebuah laporan kepada atasannya.
“Dikatakan yang membuat Broadcast adalah masyarakat (menurut keterangan Hendrawan-red), tapi kalo membaca broadcast tersebut, gaya bahasa laporan aparat dari info lapangan kepada atasannya,” katanya kepada Jurnalislam.com Rabu, (30/5/2018).
Lebih lanjut, Hasto meminta pihak aparat tidak menutup-nutupi dan menyembunyikan pelaku yang menulis pesan hoaks tersebut, dan jika pelakunya benar masyarakat, imbuhnya, seharusnya aparat segera memprosesnya karena masyarakat tersebut sudah melakukan provokasi kepada umat Islam dan aparat TNI di Surakarta.
“Kemarin malam, pak Edi mengatakan blm tau ada broadcast tersebut, Kanit Intel masak ndak tau, dan jika masyarakat maka orangnya seharusnya di proses karena telah menyebarkan hoaks, melanggar UU ITE dan menuduh, memprovokasi serta menimbulkan potensi kericuhan dlm masyarakat,” sambungnya.
Untuk itu, kata Hasto, demi menjaga profesionalisme kepolisian dan menjaga kondusifitas masyarakat serta menjaga hubungan antara elemen Islam dan kepolisian yg selama ini telah terbina, ia mendesak aparat kepolisian untuk segera melakukan investigasi dan menangkap pelaku penyebar pesan hoaks tersebut.
“Mengusulkan agar ada proses investigasi lebih lanjut dari jajaran di atasnya yaitu Polres/Provost terkait kekhilafan anggota dalam menyebarkan info temuan lapangan yg blm diselidiki kebenarannya,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, muncul pesan berisikan agenda dan hasil rapat yang dilakukan oleh 30 orang perwakilan elemen umat Islam Solo di Masjid MUI Semanggi pada Senin,(28/5/2018). Dalam pesan tersebut ditulisakan bahwa umat Islam akan melakukan aksi Sweeping besar besaran pada esok harinya.
Belakangan diketahui, pesan yang tidak terbukti kebenarannya itu disebarkan oleh Hendrawan Babinkamtibnas Sangkrah, Solo di grup Whaatshap lingkup kelurahan.
Ia mengaku mendapat pesan atau laporan berita itu dari masyarakat dan belum mengecek tentang kebenaran pesan dari masyarakat tersebut dan langsung menyebarkannya
Sumber : jurnalislam.com