Dapat Ancaman Saudi karena Beli Pertahanan Anti Serangan Udara, Emir Abdulrahman Al Thani: Qatar Negara Berdaulat
Emir Mohammad Abdulrahman Al Thani
10Berita, DOHA Menteri luar negeri Qatar menepis ancaman Arab Saudi yang mengancam akan menyerang jika Qatar membeli sistem pertahanan anti-serangan udara S-400 dari Rusia.
Emir Qatar Mohammad bin Abdulrahman Al Thani mengatakan keputusan Qatar untuk membeli senjata adalah sebagai negara berdaulat.
Ancaman dari negara tetangganya tersebut diungkapkan Al Thani sebagaimana dilansir Aljazeera pada Senin (4/6/2018), adalah tindakan melanggar huku dan semua norma internasional.
Pembelian peralatan militer adalah keputusan berdaulat yang tidak ada hubungannya dengan negara lain,” kata Al Thani kepada Aljazeera.
Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron, seperti diberitakan harian Prancis Le Monde,Le Monde, Jumat (1/6) lalu, Raja Salman bin Abdul Aziz menyatakan tentang “keprihatinan mendalamnya” atas pembicaraan yang sedang berlangsung antara Moskow dengan Doha untuk penjualan sistem senjata anti-serangan pesawat tersebut.
Raja Saudi, yang meminta Prancis meningkatkan tekanannya pada Qatar
tersebut, mengatakan bahwa dia khawatir pembelian senjata Rusia oleh Qatar, dapat mengancam keamanan Saudi.
Raja Salman mengatakan dalam suratnya, akan siap mengerahkan segala upaya untuk menghentikan pembelian senjata tersebut, bahkan sampai dengan penegerahan miiter sekalipun.
“Kerajaan akan siap untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menghilangkan sistem pertahanan ini, termasuk tindakan militer,” kata Raja Salman dalam suratnya.
Surat Raja Raja Salman pun dianggap Al Thani merespons surat Raja Salman dengan mengatakan bahwa surat tersebut tidak memiliki dasar hukum dan tidak dapat dijadikan dalih untuk membenarkan tindakan apapun.
“Surat itu tidak memiliki dasar hukum untuk membenarkan tindakan apa pun,” kata Al Thani dalam sebuah wawancara dengan Aljazeera.
“Sangat disayangkan bahwa mereka (Saudi) melihat ini sebagai destabilisasi, karena Qatar tidak mewakili ancaman terhadap Saudi,” ujarnya.
Menteri luar negeri negara kaya gas itu juga mengatakan bahwa ancaman Saudi tersebut telah “melanggar piagam Dewan Kerja Sama Negara-negara Teluk (GCC)” yang menyatakan bahwa negara-negara anggota seharusnya tidak saling menyerang.
Saat ini, Al Thani mengaku, Qatar tengah mencari konfirmasi resmi terkait ancaman
Saudi yang dilaporkan oleh pemerintah Prancis tersebut. (MNM/Salam-Online)
Sumber: Aljazeera, Salam Online.