OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 24 Juni 2018

‘Hadirkan Keadilan, Kunci Jakarta Jadi Kota Terkemuka Dunia’

‘Hadirkan Keadilan, Kunci Jakarta Jadi Kota Terkemuka Dunia’

10Berita, "Saya saksikan langsung, kalau Anies-Sandi sudah mulai meretas kesenjangan ini,” ungkap Fahira Idris.

Zulkarnain/hidayatullah.com

Umat Islam peserta Tausiyah Kebangsaan melaksanakan shalat isya jamaah di sisi barat lapangan Medan Merdeka Monas, Jakarta, Ahad (26/11/2017) malam.

Hidayatullah.com– Dalam usianya ke 491 Tahun, sebuah usia yang cukup panjang bagi perjalanan sebuah kota, Jakarta sudah mencapai berbagai kemajuan. Namun, semakin bertambah usia, tantangan yang menghadang Jakarta juga semakin kompleks.

Anggota DPD RI Daerah Pemilihan DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, kompleksitas yang dihadapi Jakarta salah satunya dikarenakan perannya yang tidak hanya sebagai ibu kota negara, tetapi juga menjadi pusat segala aktivitas baik itu ekonomi, sosial, politik, dan budaya.

Bertemunya semua aktivitas ini, melahirkan berbagai persoalan mulai dari yang klasik seperti macet, banjir, dan sampah hingga yang belitan persoalan serius lainnya seperti keterbatasan lahan, ketersediaan lapangan pekerjaan, tingginya biaya hidup, sistem transportasi yang modern dan teritegrasi, dan juga pelayanan pendidikan dan kesehatan.

“Namun di tengah kompleksitas persoalan ini, saya meyakini Jakarta punya modal besar untuk menjadi salah satu kota terkemuka dunia di masa mendatang.

Kuncinya adalah hadirkan keadilan dengan meretas kesenjangan atau ketimpangan yang begitu nyata di Jakarta, dan saya saksikan langsung, kalau Anies-Sandi sudah mulai meretas kesenjangan ini,” ungkap Fahira Idris, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, di hari jadi kota tersebut pada 22 Juni 2018, menyebut nama Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Menurut Fahira, selama kesenjangan atau ketimpangan di sebuah kota masih ekstrem terjadi, maka kota tersebut akan terus terjebak di dalam lingkaran persoalan yang terus berputar tanpa jalan keluar. Karena, sebagian besar warganya tidak berdaya memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Jika kesenjangan sosial bisa diperkecil, lanjut Fahira, maka dapat dipastikan di kota tersebut akan tercipta stabilitas sosial, politik dan ekonomi, layanan kesehatan, pendidikan, dan transportasi yang bermutu dan dinikmati semua warga, tingkat kriminalitas turun, serta tersebar pusat-pusat rekreasi.

“Kota terkemuka itu bukan hanya maju dan modern, tetapi warga yang tinggal di dalamnya juga bahagia karena berbagai kebijakan pemimpinnya memudahkan mereka menyelesaikan persoalan hidup sehari-hari,” papar Ketua Komite III DPD RI ini.

Namun, sambung Fahira, menjadikan Jakarta kota terkemuka di dunia tidak cukup hanya lewat program gubernur saja. Tetapi perlu dukungan warga yang sama-sama punya visi besar dan kesadaran yang sama untuk menjadikan Jakarta, kota yang nyaman ditinggali bersama.*

Sumber : Hidayatullah.com