Hasil Pilgub 2018, PDIP Gagal di Jawa dan Sumatera
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Foto: ist
10Berita, Masyarakat di 17 provinsi sudah menuntaskan haknya untuk memilih pemimpin melalui Pilkada serentak 2018. Meski hasil resmi masih harus menunggu keputusan KPU, berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei, inilah daftar pemenang Pilgub di 14 provinsi.
Di Bali berdasarkan hasil hitung cepat lembaga Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pasangan - Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati yang disung PDIP, PAN, Hanura, PKPI unggul atas Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta dengan perolehan
Sementara di Sulawesi Selatan pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman yang diusng PDIP, PKS, dan PAN mengalahkan lawan-lawannya. Hasil quick count SMRC pasangan nomor 3 memperoleh 55,3 persen suara, bersaing ketat dengan pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar.
Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah memenangkan Pilgub Sumatera Utara. Pasangan yang diusung Nasdem, Gerindra, PAN, Golkar, Hanura, PKS dan Demokrat ini mengalahkan Djarot Saiful Hidayat-Sihar PH Sitorus yang dijagokan PDIP dan PPP.
Ilustrasi: ist
Di Kalimantan Barat pasangan nomor urut 3 Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot yang diusung PDIP, Demokrat dan PKPI unggul jauh dibanding 2 pasangan lawannya. Kemenangan Bupati Landak ini sudah diprediksi sejak awal karena Kalimantan Barat memang merupakan basis PDIP dan Karolin adalah putri MH Gubernur Kalbar periode 2008-2018, Cornelis MH.
Hal yang sama terjadi di Jawa Tengah. Pasangan Ganjar Pranowo – Taj Yasin dengan mudah mengalahkan Sudirman Said – Ida Fauziyah. Berdasarkan hasil quick count SMRC, pasangan yang diusung PDI-P, PPP, Demokrat, Nasdem ini unggul dengan perolehan 58 persen suara lebih
Persaingan ketat terjadi di Jawa Barat. Pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzanul Ulum sukses mengungguli pesaing berat Deddy Mizwar – Dedi Mulyadi dan Sudrajat – Ahmad Syaikhu. Jagoan PDIP, Tb Hasanudin – Anton Charliyan berada di urutan buncit.
Persaingan ketat yang diprediksi akan terjadi di Jawa Timur karena keduanya berasal dari basis yang sama, ternyata tidak terjadi. Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto unggul jauh dibanding Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno yang diusung PDIP, PKB, Gerindra dan PKS.
Di Nusa Tenggara Barat, pasangan Zulkieflimansyah-Siti Rohmi Djalilah yang diusung Partai Demokrat dan PKS unggul telak dibanding tiga pasangan lawannya. Sementara di Nua Tenggara Timur di mana pasangan Viktor Bungtilu Laiskodat-Josef Andreanus Nae Soi yang diusung Nasdem, Golkar dan Hanura mengungguli pasangan yang diusung partai-partai besar termasuk PDIP, Gerindra maupun Demokrat.
Koalisi Gerindra, PKS dan PAN akhirnya bisa menang di Pilgub 2018 tepatnya di Kalimantan Timur. Pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi berhasil mengalahkan pasangan Rusmadi Wongso-Safaruddin yang diusung PDIP dan sempat diunggulkan dalam sejumlah survei.
Di Riau pasangan Syamsuar-Edy Nasution yang diusung PAN, Nasdem dan PKS unggul dibanding lawan-lawannya. Sementara di Lampung, pasangan yang Golkar, PKB dan PAN berhasil mengalahkan petahana M. Ridho Ficardo dan juga Herman HN yang dijagokan PDIP.
PAN kembali unggul di Sumatera Selatan setelah pasangan yang diusung bersama Nasdem dan PKS, Herman Deru-Marwadi Yahya unggul jauh dibanding pasangan lainnya. Pasangan Dodi Reza Alex Nurdin-M Giri Ramanda N. Kiemas yang diusung PDIP, PKB dan Golkar berada di urutan kedua dengan perolehan 30,45 persen.
Pasangan calon gubernur Murad Ismail-Barnabas Orno melesat meninggalkan dua pasangan calon lainnya, yakni Said Assagaf-Andreas Rentanubun dan Herman Koedoeboen-Abdullah Vanath dalam Pilgub Maluku. Pasangan ini diusung koalisi besar yakni Gerindra, PKB, PDI-P, Nasdem, PKPI, PAN, PPP dan Hanura.
Hasil hitung cepat Pilgub di 14 dari 17 daerah itu menunjukkan PDIP gagal di Jawa dan Sumatera. Jika di Jawa, PDIP masih bisa mempertahankan Jawa Tengah, tidak demikian dengan di Sumatera. Dari 4 Pilgub, PDIP gagal meraih kemenangan. Ini tentu warning serius bagi PDIP dan juga Presiden Jokowi mengingat Pemilu dan Pilpres 2019 praktis kurang dari setahun. @yb
Sumber :UC News