OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 29 Juni 2018

Ini Bukti Jokowi “Khianati” Megawati

Ini Bukti Jokowi “Khianati” Megawati

10Berita - Pada Pilpres 2014 Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, memberikan tiket kepada Joko Widodo untuk bertarung melawan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Berkat solidnya dukungan PDIP dan partai pengusung lainnya, pasangan Jokowi-JK berhasil unggul dari pasangan Prabowo-Hatta.

Namun, menjelang pilpres 2019, ketidakharmonisan antara Jokowi dan Megawati mulai terlihat.

Megawati yang dinilai selalu menganggap Jokowi sebagai Petugas Partai inilah yang membuat Jokowi mulai membelot.

Pasalnya, suka atau tidak Jokowi merupakan Presiden Pilihan rakyat di pilpres 2014 lalu.

Pembangkangan Jokowi mulai terlihat saat lembaga Anti Rasuah mulai mencokok kepala daerah yang berasal dari PDIP satu persatu. Padahal, pilkada serentak akan segera dimulai.

OTT KPK ini, tentu saja mencoreng partai yang dibidani oleh Megawati Soekarnoputri. Akibatnya, terbentuklah opini di masyarakat bahwa kepala daerah yang berasal dari PDIP banyak yang korupsi.

Melihat aksi dari Lembaga anti rasuah ini memang sedikit mencengangkan. Pasalnya, keputusan PN Jakarta Selatan yang memerintahkan KPK untuk mentersangkakan mantan wakil presiden Boediono dalam kasus Skandal Century tak dilakukan oleh KPK dan akhirnya kasus skandal Century menguap. Pertanyaannya adalah kenapa KPK begitu getol melakukan OTT disaat menjelang pilkada serentak?

Jokowi dengan entengnya mengatakan, tidak ingin mencampuri urusan KPK agar dianggap tidak melakukan intervensi.

Kemudian, dalam menghadapi pilkada serentak, Jokowi terlihat tidak sejalan dengan Megawati. Untuk membahas sedikit apa yang terjadi, di media sosial sudah tersebar soal pembahasan yang menyebut Siasat Jokowi dan Golkar “Khianati” Megawati. Berikut rangkuman yang diperoleh redaksi

1.Sebelum bahas Pilkada Sulsel, saya akan bedah scr tuntas Pilkada Jateng. Setelah Jatim dan Jabar, semakin jelas langkah Jokowi dalam mengalahkan jago-jago Megawati dan PDIP termasuk di Jateng. Smart move by Jokowi. Membuktikan bhw dia tdk sepolos yang kita semua kira

2.Benang merahnya mulai kelihatan. Jokowi berusaha keluar dari “ketiak” Megawati dan PDIP. Kita masih ingat dukungan Golkar kpd Ganjar diberikan last minute. Sblmnya 3 Parpol sdh mendukung scr penuh: PDIP, Demokrat dan Nasdem. Golkar dukung belakangan.

3.Menurut sumber di Jateng, terlambatnya Golkar berikan dukungan kpd Ganjar, dikarenakan Jokowi melalui Airlangga Hartarto meminta Golkar mencari dan mendukung Paslon lain di Jawa Tengah utk imbangi calon PDIP. Jokowi tdk ingin PDIP menang di kandang banteng…

4.Upaya ini gagal krn Golkar kesulitan mencari figur yg dapat menandingi elektabilitas Ganjar. Berbeda dgn Jawa Timur dimana Jokowi minta Golkar memenangkan Khofifah. Dan ini terjadi… Khofifah menang, legitimasi PDIP dan Megawati tergerus di Jatim…

5.Kesulitan cari figur baru inilah yg membuat Golkar akhirnya mendukung Ganjar. Dukungan ini pun tdk disertai dgn kinerja kader Golkar di Jateng yg membiarkan Ganjar bertarung sendiri bersama PDIP. Koalisinya setengah hati…

6.Golkar tdk mungkin mendukung Sudirman Said krn waktu itu Golkar melihat elektabilitas SS sgt kecil utk dpt menandingi Ganjar. Sbnrnya kalau Golkar ikut dukung SS, kejadiannya bisa berbeda. SS mungkin bisa menang…

7.Fakta ini menunjukkan scr nyata “pemberontakan” Jokowi thd Megawati dan PDIP dilakukan dgn sgt terstruktur dan sistematis melalui kendaraan politik Golkar. Peran Golkar cukup besar utk membantu “pemberontakan” Jokowi…

8.Jokowi ingin hegemoni PDIP di pulau Jawa melemah. Prediksi saya Jokowi sdh tidak terima hanya dianggap sbg petugas partai. Harga dirinya terasa diinjak-injak setiap saat Megawati berkoar-koar bhw tanpa Megawati, Jokowi bukan siapa-siapa. Padahal dia Presiden yg dipilih rakyat.

9.Jokowi ingin buktikan bahwa dirinya “the real president” bukan petugas partai. PDIP cukup kewalahan dgn “pengkhianatan” Jokowi bersama Golkar. Apakah PDIP tau rencana “busuk” Jokowi dlm melemahkan PDIP ?

10.Prediksi saya, PDIP tau. Itulah mengapa sdh terjadi bbrp kali pertemuan antara Prabowo-Puan. Bukan hanya sekali. Ini mungkin arah Politik PDIP di thn 2019. PDIP siapkan alternatif Prabowo-Puan utk melemahkan Jokowi. Menarik utk mengamati “konflik” Megawati vs Jokowi ini

11.Prediksi konflik Jokowi vs Megawati sampai terendus koran asing. Koran The Strait Times Singapura menyebutnya sebagai “Battle of Jokowi vs Mega”. Konflik ini nyata dan akan bergulir menuju pencalonan Pilpres di bukan Agustus ini.(KONF/CELOTEHPOLOTIK)

Sumber :Konfrontasi