OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 14 Juni 2018

Katanya Demokrasi, Pencipta Lagu #2019GantiPresiden Kok Diancam Dipolisikan?

Katanya Demokrasi, Pencipta Lagu #2019GantiPresiden Kok Diancam Dipolisikan?


10Berita – Adanya ancaman yang dilontarkan terhadap, “Pencipta lagu 2019 Ganti Presiden Jhon Sang Alang” oleh sekelompok orang, yang katanya adalah para mantan aktivis pro demokrasi diera 98 yang ikut menumbangkan rezim pemerintahan soeharto. Yang menurut mereka saat itu (para aktivis 98) rezim soeharto merupakan rezim yang anti terhadap demokrasi?? Kini prilaku yang mereka terapkan terhadap jhon sang alang adalah merupakan antitesa dari demokrasi yang pernah mereka teriakan dengan lantang diera 98.

Sebagai sebuah Hasil karya seni musik, “judul lagu 2019 Ganti Presiden yang diciptakan oleh Jhon Sang Alang”, merupakan karya seni musik terbaik sepanjang abad ini menurut pendapat pribadi saya, karena didalam syair dan musik tersebut terdapat rangkaian nada-nada yang sangat indah karena sang pencipta memiliki kemampuan aransement lagu yang begitu mumpuni, sehingga sebagai sebuah karya seni musik menjadi sesuatu yang enak untuk di nikmati.

Musik dan irama serta suara vokal dalam lyrik yang disusun oleh jhon sang alang dalam lagu 2019 Ganti Presiden memang mengandung kritik pedas terhadap rezim yang saat ini sedang berkuasa, namun sebagai sebuah seni musik, lagu tersebut demikian rupawan sehingga mengandung unsur irama yang begitu harmoni. Lagu dan keharmonisan tersebut terjadi sebagai akibat dari keindahan melodi suara yang dihasilkan dari alat-alat musik serta Lyrik yang tepat sesuai dengan keadaan kekinian, sehingga karya sang alang tersebut dapat menghasilkan irama yang harmonis dan lagu tersebut dapat diterima seluruh lapisan masyarakat.

Musik sebagai sebuah seni yang kemudian oleh beberapa musisi, dijadikan sebagai alat untuk mengkritisi rezim penguasa bukanlah barang baru dinegeri ini. Sudah banyak musisi sebelum jhon sang alang yang memberikan kritik tajam dan satir ditiap pemerintahan yang sedang berkuasa; seperti Iwan Fals, Franky Sahilatua, Doel Sumbang dan lain sebagainya. Karena melalui seni dalam bermusik mungkin kritik itu menjadi lebih indah dan popoler, sebab lebih banyak didengar oleh publik. Kritik para musisi ini semua mungkin terjadi sebagai akibat tidak berjalannya fungsi sosial kontrol yang ada didalam parlemen.

Para mantan aktivis dan kelompok yang ingin melaporkan jhon sang alang, atau mungkin sudah melayangkan laporan polisi tersebut. Sepertinya mereka semua gagal paham soal bagaimana memaknai demokrasi, karena pada akhirnya publik melihat terjadi semacam demoralisasi terhadap pemaknaan demokrasi yang dilakukan oleh kelompok tersebut yang mengatasnamakan aktivis Pro Demokrasi diera 98 silam. Artinya apa yang dulu mereka perjuangkan sebenarnya adalah tidak lebih sebagai alat untuk dapat berkuasa, namun ketika berada dalam kekuasaan cara atau model anti demokrasi mulai mereka pertontonkan dan pertunjukan dinegeri ini.

Ditengah lesunya perekonomian dinegeri ini, karena sejak hampir empat tahun berjalannya pemerintahan presiden jokowi pertumbuhan ekonomi mangkrak di angka 5%. Sebenarnya musik bisa menjadi industri yang begitu menjanjikan sebagai alternatif atau model pilihan bagi pemerintah untuk dapat menggerakkan roda perekonomian serta menggairahkan industry dan ekonomi kreatif dinegeri ini, karena industri musik sangat layak untuk diberi dukungan oleh pemerintah, agar dapat membantu pertumbuhan ekonomi nasional. Tapi sayang sepertinya pemerintah tidak banyak memberi dukungan terhadap para musisi yang kritis untuk tumbuh dan berkembang dinegeri ini.

Musik merupakan industri yang cukup menjanjikan dalam dunia showbiz. Karena begitu masifnya minat dan antusiasme para musisi muda untuk dapat terjun langsung ke dalam bidang ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa musik punya potensi menjadi industri yang lebih besar. Untuk itu seharusnya pemerintah bisa ikut menempatkan musik sebagai salah satu sub sektor yang bisa dikelola secara lebih maksimal dan bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi saat ini.

Meskipun sub sektor musik punya potensi yang sangat besar bagi penerimaan pajak negara, beberapa pelaku industri musik saat ini masih banyak melihat permasalahan yang harusnya bisa segera diselesaikan oleh pemerintah. Salah satu tantangan terbesar dalam industri musik yaitu pembajakan yang masih marak sehingga menyebabkan perkembangan industri musik di Indonesia menjadi terhambat. Pembajakan tentunya menyebabkan turunnya kualitas dan kuantitas produksi musik, menurunnya apresiasi masyarakat terhadap musik, dan turunnya minat investasi di bidang industri kreatif ini.

Untuk itu seharusnya pemerintah jokowi dan para pendukungnya punya kemampuan untuk mengembangkan seni musik, sebagai salah satu prioritas ekonomi kreatif yang memiliki potensi menjadi industri masa depan. Karena kontribusi musik sebagai industri kreatif akan membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas, bukan malah memberangus keberadaan musisi dan pencipta lagu 2019 Ganti Presiden Jhon Sang Alang dengan melaporkan karya seni musiknya kepihak kepolisian.

Menurut analisa saya pelaporan terhadap karya musik dan lagu karya Jhon Sang Alang yang berjudul 2019 Ganti Presiden ditahun politik seperti saat ini, merupakan blunder politik yang akan menyebabkan turbulensi politik bagi pemerintahan jokowi dan akan mempercepat kejatuhan pemerintahan rezim jokowi. Karena magnet politik dari karya lagu tersebut mampu menyatukan rakyat dan oposisi untuk bergerak secara sporadis dan turun ke jalanan untuk melakukan perlawanan dengan demonstrasi yang makin masif untuk melawan rezim anti demokrasi.

Sebaiknya para pendukung rezim pemerintahan jokowi, tidak berkuping tipis dan baperan menghadapi kritik dari masyarakat luas ataupun kritik dari alunan syair lagu 2019 Ganti Presiden, karena jika hal ini terus berlanjut ke ranah hukum, maka publik akan menilai bahwa rezim pemerintahan jokowi benar-benar anti terhadap demokrasi dan melakukan pelanggaran HAM terhadap kebebasan berekspresi, yang di jamin oleh undang-undang dasar 1945.

Secara pribadi saya ingin memberi sebuah nasihat kepada para pendukung rezim, Sebaiknya para pendukung rezim jokowi memilih jalan dialog yang baik dengan Jhon Sang Alang ketimbang sedikit-sedikit main lapor polisi terhadap semua kritikus yang sangat kritis terhadap pemerintah saat ini. Karena tanpa adanya kritikus dinegeri ini, maka pemerintah bisa seenaknya saja dan ugal-ugalan menjalankan roda pemerintahan, serta mengabaikan segala bentuk aturan yang ada, dan pemerintahan tersebut bisa menjadi pemerintahan yang menjadi diktator.

Sebagai pesan penutup, sebaiknya pihak polri tidak menanggapi laporan tersebut dengan serius. Karena jika laporan tersebut ditanggapi oleh pihak polri, maka hanya akan memperburuk citra institusi polri yang akan dilabeli oleh masyarakat sebagai perpanjangan tangan penguasa ataupun perpanjangan tangan pendukung penguasa. Karena polri sebagai organisasi profesional harus mengedepankan independensi dan bisa menjadi pengayom bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali. (kk/)

*Penulis: Pradipa Yoedhanegara, pemerhati masalah sosial dan politik

Sumber : swamedium