OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 28 Juni 2018

Mirip Ahok-Djarot di DKI, di TPS ini Ganjar-Yasin juga Raup Suara 100 Persen

Mirip Ahok-Djarot di DKI, di TPS ini Ganjar-Yasin juga Raup Suara 100 Persen


10Berita – Sebuah foto hasil penghitungan suara di TPS pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng 2018, viral di media sosial.

Formulir model C-1 itu memperlihatkan pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin memperoleh suara 100 persen.

Berdasarkan foto yang beredar di media sosial khususnya aplikasi WA itu, dari TPS III Desa Senden, Kecamatan Selo, Boyolali.

Dari TPS di wilayah lereng Gunung Merbabu itu pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin memperoleh suara 296 suara.

Sedangkan Sudirman Said-Ida Fauziyah sama sekali tidak memperoleh suara. Di formulir itu tertulis Nihil untuk perolehan suara Sudirman Said- Ida Fauziyah.

Begitu pula dengan surat suara tidak sah, juga nihil. Di bagian bawah tertulis nama anggota KPPS berikut tanda tangannya. Kemudian pada kolom saksi, hanya saksi dari pasangan Ganjar-Yasin saja.

Tak ayal, peristiwa langka ini lantas menimbulkan pertanyaan. Apakah saksi dari pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah juga ikut mencoblos paslon yang diusung PDI-P?

Dikonfirmasi soal fenomena ini, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, Siswafi Aapto Harjono mengaku belum bisa memastikan kebenarannya. Namun dia juga tak membantahnya.

“Kabarnya betul mas,” kata Siswadi kepada wartawan, Rabu (27/6/2018) malam.

Anggota KPU Boyolali, Pargito, mengatakan formulir C1 dari Kecamatan Selo hingga pukul 20.30 WIB ini belum sampai di KPU Boyolali.

Dengan demikian, pihaknya mengaku juga belum mengetahui persis hasil coblosan di wilayah Selo.

“Selo C1 belum sampai KPU Boyolali,” katanya singkat.

Terpisah anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Boyolali, Widodo Partono mengatakan, berdasarkan informasi dari Pengawas TPS, bahwa foto hasil penghitungan suara di TPS III Desa Senden yang memperlihatkan pasangan Ganjar-Yasin memperoleh suara 100 persen tersebut benar adanya.

“Info dari PTPS, iya,” kata Widodo singkat.

Berdasarkan catatan TeropongSenayan, peristiwa tak lazim ini sebelumnya juga pernah terjadi pada saat gelaran Pilgub DKI 2017 lalu.

Saat itu, hasil penghitungan suara seluruhnya bulat 100 persen untuk pasangan nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Sedangkan paslon nomor 3, Anies BaswedN-Sandiaga Uno maupun paslon nomor 1 Agus H Yudhoyono-Syilviana Murni tidak mengantongi satu suara pun.

Peristiwa yang tergolong unik tersebut terjadi di TPS 32, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kala itu, warga sekitar juga sempat bingung dan bertanya-tanya, karena hanya Ahok-Djarot saja yang mengantongi seluruh pilihan warga di TPS itu.

Kebingungan warga bukan tanpa alasan, sebab selama ini memang tidak ada kabar tentang hasil Pemilu, Pilkada maupun Pilpres yang terjadi seperti di TPS 32.

Tidak hanya itu, hasil penghitungan suara “aneh” juga terjadi di ratusan TPS di beberapa wilayah Ibu Kota.

Meski tidak bulat 100 persen, tercatat di 542 TPS paslon Ahok-Djarot berhasil memperoleh suara hingga lebih dari 90 persen pada putaran pertama di TPS-TPS itu.

Sandiaga Uno menyebut kondisi tersebut sebagai sebuah anomali.

Halaman selanjutnya →

Halaman 1 2

“Ada 542 TPS yang anomali di Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Ini yang kami mintakan di masyarakat. TPS itu sudah teridentifikasi hanya di beberapa kecamatan, Jakarta Barat dan Jakarta Utara terutama,” kata Sandi usai diskusi bersama PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) di gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2017).

Sementara itu, Anies menilai jumlah perolahan suara Ahok-Djarot yang mencapai di atas 90 persen sebagai peristiwa lucu-lucuan yang tak biasa.

“Ini yang kemarin saya bilang ada yang lucu-lucu. Paling tidak hari ini saya belum mengatakan apa-apa, kecuali lucu saja. Ini tidak biasa,” ujar Anies kala itu.

Anies mengatakan biasanya perolehan suara yang diperoleh seorang calon cenderung membentuk kurva, dalam artian tidak mungkin sama banyak antara TPS yang satu dengan yang lain. Ini yang membuat dia berpendapat perolehan suara Ahok-Djarot di ratusan TPS itu tidak biasa.

“Kami tahu kalau pemilihan umum dimana-mana distribusinya pasti mencerminkan kurva. Ya ada 1-2 (yang hampir sama). Tapi kalau masif di lokasi-lokasi tertentu kan ada keunikan,” ujar Anies. (kl/)

Sumber : teropongsenayan