OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 23 Juni 2018

Sandiaga: Penggalangan Dana Bisa Hindari Politik Balas Budi

Sandiaga: Penggalangan Dana Bisa Hindari Politik Balas Budi

10Berita Ketua Tim Pemenangan Pilpres 2019 Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno, menyambut baik adanya penggalangan dana yang diinisiasi oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Sandiaga mengatakan bahwa penggalangan dana dari masyarakat luas akan membuat Gerindra terbebas dari praktik politik balas budi.

Sandiaga menegaskan bahwa melalui dana yang memang didapatkan dari masyarakat, maka Gerindra akan dapat berjuang membela dan membersamai masyarakat tanpa harus sungkan. Sebabnya dana benar-benar berasal dari masyarakat. Gerindra pun terbebas dari kepentingan pengusaha besar karena dana tidak berasal dari pengusaha besar tersebut.

Selain itu, Sandiaga menuturkan penggalangan dana menuju setiap perhelatan demokrasi nasional dan demokrasi itu sangat memakan biaya, memobilisasi logistik. Jadi ini terobosan baru dari Gerindra.

“Politik balas budi akan mengakibatkan pemimpin negeri ini tersandera oleh kepentingan pengusaha besar. Saya dulu pengusaha besar juga dan saya tahu bagaimana lika-likunya. Penggalangan dana menuju setiap perhelatan demokrasi nasional dan demokrasi itu sangat memakan biaya, memobilisasi logistik. Jadi ini terobosan baru dari Gerindra,” kata Sandiaga, Jumat malam, 22 Mei 2018, dikutip dari Viva.

Baca juga: Demokrat-Gerindra-PKS Dorong Hak Angket soal Pelantikan Komjen Iriawan

Sandiaga mengatakan bahwa program penggalangan dana politik ini semestinya akan difokuskan untuk kalangan kelas menengah. Karena Kelas menengah yang sehat dan aktif dalam berdemokrasi itu menjadi kunci kesuksesan dari setiap demokrasi.

“Fokus kami harusnya kepada para masyarakat yang di kelas menengah. Karena penentu kebijakan kami ke depan mestinya kelas menengah. Kelas menengah yang sehat, yang aktif dalam berdemokrasi itu menjadi kunci kesuksesan dari setiap demokrasi, apalagi demokrasi yang sekarang baru bertumbuh seperti di Indonesia,” ujar Sandiaga.

Sandiaga sempat menerapkan cara ini di Jakarta. Saat maju dalam perhelatan Pilkada 2017. Sandi menceritakan pengalamannya saat mengikuti Pilgub DKI 2017. Sandi menyadari, apabila ada pengusaha yang memberikan sumbangan, pasti akan berdampak kepada kebijakan yang akan menguntungkan si pengusaha.

Oleh karena itu, Sandiaga tidak bergantung kepada pengusaha besar, sehingga ketika memimpin Ibu Kota, bisa terbebas mengambil kebijakan tanpa sungkan dengan pihak-pihak lain.

“Saya ngalamin sendiri waktu pilkada. Bahwa politik balas budi akan mengakibatkan seorang pemimpin negeri ini tersandera oleh kepentingan pengusaha besar,” kata Sandi di Balai Kota, JJumat (22/6), dikutip dari Kumparan.

“Alhamdulillah kami bisa menjalankan di DKI ini karena enggak punya beban sama sekali dengan politik balas budi. Dan biasanya para pengusaha besar tersebut ingin ada pengaruh pada kebijakan ke depan karena dia ikut mendanai,” papar Sandi.

Sandiaga berharap apa yang digagas oleh Prabowo ini dapat berjalan efektif. Sandi juga menyatakan harapannya agar sistem demokrasi ke depan tidak bersandar kepada kepentingan orang-orang tertentu saja, tapi betul-betul dari dan untuk masyarakat.

“Ini baru digagas kita. Kita tentunya melihat ini yang pertama dan harapan kita ini memicu dan memacu partisipasi publik untuk lebih peduli terhadap politik nasional dan ikut menjadi bagian dari proses demokrasi kita di 2019. Harapan kita akan efektif. Harapan ini juga sebagai langkah baru pendidikan politik bagi kelas menengah,” ujar Sandiaga.

Diketahui bahwa penggalangan dana yang diinisiasi oleh Prabowo tersebut sudah mencapai Rp88 juta dalam sehari. Menunjukkan partisipasi besar dari masyarakat.

Sumber : Ngelmu.co