OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 30 Juni 2018

Sindiran Pedas Ustadz Somad: “Yang Nggak Ngasih Masuk, Akhirnya Pulang Kampung”

Sindiran Pedas Ustadz Somad: “Yang Nggak Ngasih Masuk, Akhirnya Pulang Kampung”


Ustadz Abdul Somad, dai kondang asal Riau, menjadi penceramah dalam acara Tabligh Akbar di Yayasan Al Muin, Poris Jaya, Batu Ceper,  Tangerang, Banten, Sabtu (30/6/2018).

10Berita, Dalam kutipan ceramahnya, Ustadz Somad menyampaikan pentingnya ukhuwah, sebagaimana firman Allah,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْناكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثى وَجَعَلْناكُمْ شُعُوباً وَقَبائِلَ لِتَعارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Qs. al-Hujurat: 13).

Ustadz Somad juga menyindir fenomena penolakan terhadap dirinya, dengan tudingan mencampuri Pilkada Sumut.

“Ustadz Somad kalau ceramaahnya masih di sekitar-sekitar itu saja; Aceh, besok kami ke Lampung, habis dari Lampung pergi ke Aceh. Aceh, Sumatera Utara, itu pun nggak dikasih masuk, habis itu Riau, Sumatera Barat. Eh yang nggak ngasih masuk malah pulang kampung,” kata Ustadz Somad.

Sindiran pedas namun jenaka yang terselip dalam taushiyah Ustadz Somad itu pun disambut riuhnya tepuk tangan dan tawa para jamaah. Seolah mereka mengetahui, siapa pihak yang dimaksud, meski Ustadz Somad tak menyebut nama.


Untuk diketahui, jelang tabligh akbar di Medan, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu, Ustadz Abdul Somad dikabarkan sempat mendapat penolakan. Hal itu dilakukan melalui pemasangan spanduk, yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Peduli Pilkada Sumatera Utara (GMPP).

“Tolak kehadiran masyarakat luar Sumut Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Bachtiar Nasir mencampuri Pilgubsu 2018 di Sumut,” demikian bunyi penolakan dalam spanduk tersebut.

Padahal, sejatinya Ustadz Abdul Somad merupakan keturunan Sultan Deli, yang telah berjasa mendirikan Masjid Raya Al Mashun, Medan.

Dari postingan status akun media sosial pribadinya, terungkap asal-usul Ustadz Somad. Dia merupakan cicit dari ulama besar Sumut, Syaikh Abdurrahman.

Sultan Ma’mun Al-Rasyid Perkasa Alam, Sultan Kerajaan Melayu Deli meminta fatwa kepada Syaikh Abdurrahman (Syaikh Silau Laut) soal pendirian Masjid Raya.

Asal usul keturunan Ustadz Somad, berbanding terbalik dengan salah satu calon Gubernur Sumut, yang sama sekali tak memiliki darah keturunan Sumatera dan akhirnya kalah dalam Pilkada kemarin.

Sumber : panjimas.com