Wanita Ini Beberkan “Ranking 1 Bukan Kunci Sukses”, Ini Cara Deteksi Kecerdasan Anak yang Tepat
10Berita, Mungkin bunda selama ini melihat kecerdasan anak berdasarkan ranking, tapi taukah selama ini bunda salah, ada ilmu dan tips yang tepat mendeteksi kecerdasan ana lewat nilai rapor yang ada perhitungannya.
Salah satu akun facebook membagikan ilmunya untuk para orang tua, supaya bisa melihat potensi yang dimiliki anak bunda.
Pasti bunda juga sering melihat rapor anak seusai pembagian, tapi kadang hanya melihatnya saja, atau jika dapat ranking ya sudah dibiarkan saja.
Padahal mengetahui kemampuan, kecerdasaan, potensi anak sangat penting juga, karena bisa dikembangkan dan didukung agar lebih maju dan lebih sukses nantinya.
Akun facebook bernama Diana Agustin, menuliskan ilmu yang sangat berguna dan bermanfaat bagi bunda yang ingin mejadikan anaknya sukses nanti.
Seperti ini tulisan asli Diana Agustin yang diunggah di akun Facebooknya:
Akhir bulan Desember adalah penerimaan raport buat para putra-putri kita. Saya ikut bahagia di hari yang penuh ceria ini , dan ijinkan saya berbagi tips buat bapak ibu semua.
Tips berikut barangkali memiliki sudut pandang yang mungkin berbeda. Namun jika perspektifnya sama, alhamdulillah. Yang utama semoga bermanfaat untuk kita semua.
Raport adalah *Progress Report Pembelajaran* laporan perkembangan ananda selama satu semester dalam menempuh seperangkat materi pelajaran dan *BUKAN hasil akhir*
Oleh karenanya saat menerima raport lakukan hal-hal berikut:
[1] Tutup raport terlebih dulu! Tanyakan kpd ananda Pelajaran apa yg ia sukai dan siapakah guru yg ia sukai. Ini akan berpengaruh terhadap nilai di dalam raport.
Belajar adalah hasil kerja mental emosional (EQ) yg kemudian mengarahkan kemampuan kognitif nya (IQ) untuk meresponnya untuk memperoleh nilai-nilai belajar.
[2] Buka raport. Fokus kepada nilai TERTINGGI yg ada di raport. Coba cek adakah signifikansi dg pelajaran yg diminati anak dan gurunya yang dia sukai.
Sekali lagi FOKUS lah kepada NILAI TERTINGGI karena disitulah KELEBIHAN ananda. Itulah Anugerah terindah dari Tuhan Allah yang diberikan. Terima dan Syukuri!
Berikan senyuman dan ucapan dg kalimat yg berisi pujian, apresiasi dan penghargaan dg tulus kpd ananda atas prestasinya.
[3] Perhatikan nilai nilai yg tertinggi dan nilai nilai pelajaran yg rendah. Perhatikan pembagian secara sederhana untuk memudahkan memetakan Oka (otak kanan) dan oki (otak kiri).
Kelompok pelajaran otak kiri (matematika, IPA/sains, fisika, kimia, biologi, teknik dll) dan otak kanan ( bahasa, seni,IPS,)
Jika Ananda dominannya di Oki maka arahkan nantinya ke jurusan sesuai bidang Otak kiri. Demikian sebaliknya.
Raport Ini juga bermanfaat untuk mendeteksi kecerdasan sekaligus penjurusan!
Jangan sekali kali memaksakan anak yg dominan di pelajaran otak kanan, misalnya, untuk kuliah / sekolah menengah di jurusan golongan otak kiri semisal Matematika, IPA, kedokteran, teknik dll.
Selain kasihan kepada anak, karena menjadi beban, juga kecerdasan anak memang bukan disitu,akhirnya hasilnya/prestasiny menjadi kurang maksimal.
[4] Tanyakan kepada ananda, nilai pelajaran apa yg rendah, mengapa bisa terjadi dan bagaimana solusinya untuk selanjutnya! Ini sekaligus berguna bagi penguatan fondasi jiwa dan mental anak.
Melatih anak agar ia menerima diri apa adanya. Memaafkan diri dan ikhlas atas kekurangan kita sbg hamba Alloh yg lemah, kurang, sehingga memotivasi diri untuk memperbaiki.
Kecerdasan spiritual (SQ) dan keimanan yg kokoh dibangun dg melihat diri bahwa manusia memiliki sekian banyak KELEBIHAN sekaligus KELEMAHANNYA…!
Maka latihlah ananda untuk belajar menerima diri apa adanya.
[5] Jangan sekali kali MEMBANDING BANDINGKAN dengan anak lain!* Karena anak anda adalah unik, berbeda dan HANYA SATU DI DUNIA tidak ada duanya.
Allah sudah memberi Fitroh terbaik! Bakat, minat, kecerdasan, modalitas belajar dan potensi yang khas yg berbeda dengan anak lain.
So Jangan dibandingkan! Karena putra putri Anda Tidak ada bandinganya. Tulisan dari sahabat berikut ini juga layak untuk diperhatikan:
Berhentilah Memamerkan Ranking Puta-putri Anda
Yang terpenting dari pendidikan itu bukan ranking. Hakekat dari pendidikan itu adalah menjadikan anak anda:
Mencintai aktivitas membaca untuk mencari pengetahuanBbisa berpikir logisTahu nilai-2 benar dan salahMampu mengembangkan bakatnyaPunya semangat juang untuk mewujudkan apa yang dia inginkan secara disiplin & konsisten.
Berhentilah Anda Menjadikan Ranking Putra-putri Sebagai Kunci Dari Keberhasilan
Ketika kita menjadikan ranking sebagai bukti keberhasilan pada anak kita, dampak terbesar adalah pada titik itulah kita berfokus. Kenyataannya TIDAK!
Saat anak anda mencintai membaca maka mereka menguasai banyak pengetahuan, tidak peduli apakah mereka punya ranking baik atau buruk.Saat anak anda bisa bepikir logis maka mereka akan mampu membangun visi dan impian mereka. Visi dan impian mereka itu tidak bisa dinilai per semester atau per semester untuk diperbandingkan antara anak satu dengan anak lainnya.Saat anak anda tahu mana nilai yang benar dan mana yang salah maka mereka akan punya integritasSaat mereka mengenal bakat mereka yang sesungguhnya maka mereka akan mampu menghasilkan karya dan dedikasi yang terbaikSaat anak anda punya semangat juang maka itulah kunci sejatinya kesuksesan hidup.
Dan ini semua tidak bisa diranking. Jika anda fokus pada ranking maka anda akan kehilangan nilai-nilai yang hakiki dalam pendidikan.
Kalau anda harus kompromi dengan sistem pendidikan sekolah maka “kompromi” anda adalah, usahakan anak anda SELALU naik kelas dan bergairah menjalani aktivitas sekolahnya.
Terakhir
Maknai nilai raport anak anda hanya sebagai salah satu indikator untuk tahu mana titik lemahnya, mana titik unggul.
Semoga dg raportan yg bapak ibu terima, semakin memotivasi untuk tumbuh kembangnya potensi dan kecerdasan serta bakat minat ananda.
Raportan bukan Raport Amal Baik dan Buruk Hari Akhir, bukan. Buku Raport ananda bukan catatan amal baik dan buruk hari akhir nanti, yang tidak bisa diperbaiki.
Raport bukan hasil akhir, ia adalah catatan hasil belajar ananda yg masih bisa dievaluasi dan diperbaiki!
Sumber: Info Seputar Jatim