Angka Kemiskinan Turun, Politisi Senior: Jangankan Statistik Orang Miskin, MoE Saja Bisa Diatur!
10Berita , Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut angka kemiskinan turun hingga 9,82 persen dipertanyakan banyak pihak.
Menteri Kehutanan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), MS Kaban, berharap angka kemiskinan itu bukan fatamorgana. “Sungguh fantastic penurunan angka kemiskinan hanya satu digit di tengah beban harga yang serba memberatkan. Alhamdulillah, semoga bukan fatamorgana,” tulis MS Kaban di akun Twitter @hmskaban.
Sedangkan politisi senior Joko Edy Abdurrahman mengingatkan akan kemungkinan “pengaturan” statistik angka kemiskinan. “Kata Syahganda Nainggolan, “How to lie with statistics”. Coba tanya Burhanuddin Muhtadi. Jangankan statistik orang miskin, MoE saja bisa diatur,” tulis Joko Edy di akun @jokoedy6.
Senada dengan Joko Edy, sebelumnya anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade (17/07) meragukan rilis BPS. Andre menegaskan, angka kemiskinan 9,82 persen jauh berbeda dengan kenyataan di lapangan.
“Bicara turunnya tingkat kemiskinan yang dirilis melalui data BPS, kan kita tahu bahwa kenyataan di masyarakat saat ini malah terjadi hal yang berbeda,” tegas Andre.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah juga tidak percaya dengan data BPS yang menampilkan angka kemiskinan terendah sepanjang sejarah.
“Negara punya pabrik data yang namanya BPS. BPS itu bisa membuat manufaktur juga terhadap data. Kita nggak tahu ya. Kalau Anda habis menyuplai beras kepada masyarakat, karena beras itu penentu dari angka kemiskinan kita, bisa-bisa angka kemiskinan bisa menurun secara dahsyat,” ucap Fahri seperti diktutip detik (17/07).
Terkait hal itu Fahri meminta oposisi Joko Widodo melawan data BPS menggunakan data. Jika tidak, Fahri menyebut Jokowi akan berjaya lagi di Pilpres 2019.
Sumber : intelijen.co.id