CBA; Menteri Keuangan Jangan Bikin Lelucon Seenaknya
10Berita – Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut bahwa penerimaan negara mendapat dampak positif dari setiap pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus menuai polemik.
Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menyayangkan Sri Mulyani mengeluarkan pernyataan tersebut. Sebab dengan pernyataan itu, kini dia telah menjadi lelucon publik.
“Jadi banyak publik mendorong agar satu dolar AS sampai sebesar Rp 20.000 agar penerimaan negara terus meningkat. Akibat pernyataan itu, Menteri Keuangan terbaik dunia kan jadi dianggap kurang cerdas atau nggak ngerti kan,” jelasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (27/7).
Uchok menilai bahwa pernyataan Sri Mulyani itu sebagai bentuk egoisme yang hanya memikirkan lembaga negara yang dipimpin saja. Dia mengesampingkan imbas dari keperkasaan dolar AS yang akan membebani keuangan BUMN, seperti keuangan PLN.
Efek dari pelemahan nilai tukar rupiah ini juga akan berimbas pada harga-harga pangan untuk rakyat yang semakin melonjak naik. Sebab, sebagian besar bahan pangan itu diimpor dari negara lain.
“Maka seorang Menteri Keuangaan, harus hati-hati berbicara ke publik. Jangan bikin lelucon seenak saja,” tukasnya.
Sri Mulyani sempat menyebut bahwa setiap pelemahan Rp 100 akan memberikan dampak ke penerimaan negara hingga Rp 1,7 triliun.
Dia juga menyebut bahwa kenaikan harga minya mentah (ICP) setiap 1 dolar AS per barel akan berdampak positif terhadap penerimaan negara sebesar Rp 660 miliar. (rmol)
Sumber : Eramuslim