OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 08 Juli 2018

Hamas Retas Anggota Tentara ‘Israel’ dengan Aplikasi Jodoh dan Piala Dunia

Hamas Retas Anggota Tentara ‘Israel’ dengan Aplikasi Jodoh dan Piala Dunia

10Berita Harakah al-Muqawamah al-Islamiyah (Gerakan Perlawanan Islam) berhasil mendapatkan informasi sensitif mengenai militer dan beberapa pos-posnya di sekitar jalur Gaza dengan cara meretas handphone tentara ‘Isrel’.

Aplikasi-aplikasi tersebut memungkinkan Hamas menanam software berbahaya mereka kendalikan,yang memungkinkan mujahidin di Gaza mengakses gambar, nomer telepon dan alamat email para tentara penjajah yang ditempatkan dekat dengan perbatasan, dan bahkan memungkinkan kelompok pejuang pembebasan Palestina dan Masjid Al-Aqsha ini mengendalikan kamera dan microphonedari jarak jauh, tulis koran ‘Isrel’, Ha’aretz.

Dalam beberapa kasus, Hamas bisa merekam apa yang sedang terjadi di markas Pasukan Pertahanan ‘Isrel’ (IDF) tanpa para tentara sadari kalau telepon genggam mereka sedang diretas.

Dimulai pada Januari 2018, departemen keamanan informasi telah menerima sejumlah komplain dari para tentara dan komandan tentang upaya oleh orang-orang mencurigakan di jaringan sosial yang merekomendasikan mereka untuk mendownload aplikasi di Google Play Store resmi. Tentara yang mendownloadaplikasi tersebut segera memberi Hamas semua akses pada informasi di telepon mereka.

Salah satu aplikasi yang digunakan Hamas ialah aplikasi jodoh dan aplikasi “Golden Cup,” yang menyediakan informasi langsung mengenai Piala Dunia tahun ini.


Militer penjajah mulai memeriksa aplikasi-aplikasi itu dan segera menyadari bahwa Hamas berada dibalik itu, dan kelompok mujahidin telah mengoperasikan profil-profil Facebook palsu untuk membangun kepercayaan para tentara sejak 2017 agar mereka mendownload aplikasi itu.

Operasi oleh unit yang bertanggungjawab atas keamanan informasi dijuluki “Operasi Patah Hati.”

Hamas juga menggunakan aplikasi kebugaran untuk mengidentifikasi nomer telepon para tentara yang melakukan jogging di dekat perbatasan Gaza.

Beberapa menit setelah Hamas mendapatkan nomer telepon ini, mereka mulai mengirimkan permintaan untuk mendownload aplikasi “Kuda Trojan” mereka.

Meskipun kebocoran itu ditemukan relatif cepat, hanya beberapa minggu setelah kelompok mujahidin itu mulai meretas telepon genggam para tentara penjajah, Hamas masih berhasil mengumpulkan informasi jumlah markas ‘Isrel’ dan kendaraan bersenjata di markas tersebut. 

Dalam beberapa tahun terakhir, pejuang Hamas telah melakukan upaya besar di area siber hacking dan pengumpulan informasi militer dan informasi para tentara, narasumber di sektor keamanan siber mengatakan.

Serangan terbaru terhadap smartphone itu, yang menggunakan aplikasi resmi di Google Play Store, profil-profil sosial media membuktikan kemampuan Hamas dalam meningkatkan taktiknya. Beberapa orang di industri tersebut menyebut Hamas sebagai organisasi non-negara paling maju di bidang keamanan siber.

“Hari ini, dengan beberapa puluh dollar, memungkinkan mempekerjakan para hacker dari negara-negara Eropa Timur dan Asia yang dapat melakukan serangan siber di tingkat yang sangat tinggi,” kata Nitzan Ziv, Wakil Presiden Keamanan Siber di Check Point.

“Sebuah organisasi yang ingin menyerang ‘Isrel’ dan memiliki informasi relevan tentang para tentara dapat melakukannya secara mandiri dan dapat beralih ke orang-orang di negara yang sama. Kami mengetahui bagaimana mengatakan dengan pasti hari ini bahwa hal ini sedang terjadi,” tambah Ziv.

Sebelum ini, tahun 2014, surat kabar ‘Isrel’ Maariv mengabarkan serangan hacker terhadap sejumlah layanan keamanan dan badan intelijen ‘‘Isrel’’ “Mossad” terus mengalami peningkatan dalam kurun waktu satu bulan terakhir.

Surat kabar tersebut menyatakan bahwa serangan dilakukan oleh hacker Palestina dengan mengirimkan email yang berisi virus komputer yang apabila dibuka akan menyebabkan kerusakan komputer dan hancurnya data dan informasi yang disimpan didalamnya.**/Nashirul Haq AR

Sumber :Hidayatullah.com