OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 07 Juli 2018

Kata Anies Soal 10 Rekomendasi Pertemuan Ulama Internasional

Kata Anies Soal 10 Rekomendasi Pertemuan Ulama Internasional

Anies Baswedan

Foto: istimewa

pentingnya menekankan bahwa Islam sebagai tempat antar semua umat manusia

10Berita ,  JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menanggapi 10 poin rekomendasi yang dihasilkan Pertemuan Ulama dan Da'i se-Asia Tenggara, Afrika dan Eropa di Hotel Grand Cempaka, Jakarta. Menurut Anies, poin utama dari rekomendasi tersebut adalah bagaimana Islam menjadi tempat antar sesama umat manusia

"Mendengarkan rekomendasi kesimpulan dari pertemuan itu ada 10 poin. Dan 10 poin itu pentingnya menekankan bahwa Islam sebagai tempat antar semua umat manusia membangun cinta kasih kepada sesama. Itu poin utama," ujar Anies usai menutup acara Pertemuan Ulama dan Dai Internasional di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Jumat (6/7).

10 Rekomendasi Konferensi Ulama Internasional

Selain itu, Anies juga menyoroti poin kesembilan, di mana para ulama dan dai Internasional merekomendasikan agar memperkuat kedudukan kota Jakarta sebagai pusat peradaban berbasis dakwah dan pendidikan Islam di konteks nasional dan Internasional.

"Kemudian juga di poin ke sembilan Jakarta sebagai pusat salah satu peradaban di dalam konteks nasional dan Internasional, saya menyambut baik," kata Anies.

Berikut 10 rekemendasi Forum Ilmiah Internasional Kelima ulama dan dai se-Asia Tenggara, Afrika dan Eropa:

1.    Menekankan pentingnya rahmat dalam Islam dan hidup berdampingan secara damai dan harmoni antara Muslim dan non-muslim dan bahwa cinta terhadap kebaikan antar sesama merupakan hal yang baik, maka seharusnya tidak menginginkan keburukan untuk dirinya sendiri dan orang lain.

2.    Untuk mencapai persatuan dan kesatuan di antara umat. Perlu berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman yang komprehensif dan terintegrasi yang sejalan dengan kaidah-kaidah ilmiah dan praktis yang telah disusun oleh para ulama otoritatif dari masa ke masa.

3.    Pentingnya membangun kemitraan kerja sama antara lembaga-lembaga dakwah dengan berbagai lembaga-lembaga ilmiah dan pendidikan baik pemerintah atau swasta, dalam rangka mencapai perdamaian, stabilitas, kemajuan, pembangunan dan kemakmuran dalam naungan ridha Allah SWT.

4.    Meningkatkan peran strategis lembaga-lembaga dakwah dan kontribusinya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Muslim di berbagai bidang dan disiplin ilmu dalam rangka mewujudkan misi “khairu ummah” dan “ummatan wasatha”.

5.    Memperkuat posisi keluarga sebagai institusi terkecil dan pondasi dasar bangsa dan negara, melalui pendidikan dan pengembangan karakter yang mulia yagn sejalan dengan ajaran Islam yang hanif.

6.    Mendorong para ulama dan da’i untuk melakukan revolusi penyampaian dakwah yang cepat dengan memanfaatkan teknologi informasi (IT) dan media sosial sebagai media untuk menyampaikan dakwah Islam yang berorientasi kepada  budaya literasi.

7.    Mengingat Indonesia adalah negara Muslim terbesar dalam hal jumlah penduduk, ia harus memainkan peran utama dalam menciptakan perdamaian dunia melalui dakwah dan pendidikan yang didukung oleh kebijakan pemerintah yang benar.

8.    Karena Jakarta sebagai Ibu Kota Negara memiliki berbagai keragaman agama, etnis, sosial, budaya dan lain-lain, maka setiap orang yang bekerja di bidang dakwah Islam harus mengambil metode dan strategi yang dapat membina dan mempertahankan kohesi sosial.

9.    Memperkuat kedudukan kota Jakarta sebagai pusat Peradaban berbasis Dakwah dan Pendidikan Islam di konteks nasional dan internasional.

10.    Membentuk panitia khusus untuk merealisasikan seluruh keputusan forum multaqa ini dengan melibatkan semua unsur-unsur terkait.

Sumber :Republika.co.id