OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 24 Juli 2018

Pengakuan Buzzer Ahok pada Media Inggris: “Saya Merasa Jijik dengan Diri Sendiri” [1]

Pengakuan Buzzer Ahok pada Media Inggris: “Saya Merasa Jijik dengan Diri Sendiri” [1]



10Berita Alex, nama samaran, salah satu anggota dari tim buzzer  Ahok baru-baru ini mengaku kepada media Inggris, The Guardian tentang “pekerjaan” mereka ketika Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu. Salah satu “pekerjaan” mereka adalah menciptakan akun-akun palsu di media sosial.

Tapi akun palsu ini bukan untuk bersenang-senang; Alex dan timnya diberitahu ini adalah “perang”.

“Ketika Anda sedang berperang, Anda menggunakan apa saja yang tersedia untuk menyerang lawan,” kata Alex dari sebuah kafe di Jakarta Pusat, “tapi kadang-kadang saya merasa jijik dengan diri saya sendiri.”


Artikel The Guardian yang dilansir pada Senin (23/07/2018) itu menyebutkan selama beberapa bulan di tahun 2017, Alex mengaku dia adalah salah satu dari 20 lebih orang di dalam ‘pasukan maya rahasia’ yang tugasnya memompa pesan dari akun media sosial palsu untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang dikenal sebagai “Ahok”, saat ia berjuang untuk pemilihan kembali.

“Mereka mengatakan kepada kami bahwa Anda harus memiliki lima akun Facebook, lima akun Twitter dan satu Instagram,” katanya kepada Guardian.“Dan mereka mengatakan kepada kami untuk merahasiakannya. Mereka mengatakan itu adalah ‘waktu perang’ dan kami harus menjaga medan perang dan tidak memberi tahu siapa pun tentang tempat kami bekerja. ”


Pemilihan Jakarta – yang melihat petahana Ahok, seorang Kristen China, bersaing dengan putra mantan presiden Agus Yudhoyono, dan mantan menteri pendidikan, Anies Baswedan – mengaduk-aduk wilayah agama dan rasial yang sangat buruk. Ini memuncak dalam demonstrasi besar massa Islam atau dikenal Aksi Bela Islam  yang mendesak Ahok dipenjara atas tuduhan penodaan agama.

Salah satu “kerja” mereka adalah menyebarkan gerakan online rahasia yang dikenal sebagai Muslim Cyber Army, atau MCA, yang mempekerjakan ratusan akun palsu dan anonim untuk menyebarkan konten Islam rasis dan garis keras yang dirancang untuk mengubah pemilih Muslim lebih memihak Ahok.

Alex mengatakan timnya dipekerjakan untuk melawan ‘banjir’ sentimen anti-Ahok, termasuk hashtag yang mengkritik kandidat oposisi, atau menertawakan sekutu Islam mereka.* (BERSAMBUNG)

baca juga: Tersangka “MCA” yang Ditangkap Diduga Ahokers


Sumber : Hidayatullah.com