OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 31 Juli 2018

Salim Segaf Al Jufri, Ini Profil dan Rekam Jejaknya di Dunia Politik

Salim Segaf Al Jufri, Ini Profil dan Rekam Jejaknya di Dunia Politik

10Berita, GERAKAN Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), Ahad (29/7/2018) lalu merekomendasikan dua nama cawapres pendamping Prabowo Subianto untuk maju di Pilpres 2019 mendatang. Dua nama yang direkomendasikan dalam ijtima ulama tersebut adalah Ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS.

Ustaz Abdul Somad, dai kondang asal Riau itu telah menyatakan tak bersedia dicalonkan, sehingga Salim Segaf Al-Jufri menjadi calon tunggal yang direkomendasikan. Bagaimana profil dan rekam jejak Salim Segaf Al jufri di kancah politik? Islampos merangkumnya dari berbagai sumber.

BACA JUGA: Hasil Ijtima’ Rekomendasikan Salim Segaf dan UAS Dampingi Prabowo, Ini Tanggapan PAN

Salim Segaf Al jufri adalah cucu dari ulama besar Palu, Sayyid Idrus bin Salim Aljufrie atau lebih dikenal dengan nama “Guru Tua ” pendiri yayasan Al-Khairaat.

Salim bukanlah orang baru di pemerintahan. Lelaki kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 17 Juli 1954 itu masuk dalam jajaran kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika PKS berkoalisi dengan Partai Demokrat. Dia menjabat Menteri Sosial Indonesia sejak 22 Oktober 2009.

Saat menjadi Menteri Sosial Salim pernah menghimbau masyarakat untuk tidak memberi uang kepada pengemis.

“Kalau dikasih uang, tidak mendidik juga. Kalau terus saja meminta-minta, mereka tidak mau kerja,” kata dia dalam silaturahmi Ramadhan di Karanganyar, Jumat (27/8/2010).

Sebelumnya Salim adalah Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi dan Kesultanan Oman sejak Desember 2005 menggantikan Muhammad Maftuh Basyuni.

Di lingkungan internal PKS, Salim menempati posisi strategis. Pada 2015, Salim terpilih sebagai Ketua Majelis Syura PKS menggantikan Hilmi Aminudin yang sudah dua periode menjabat sebagai pimpinan tertinggi partai.

BACA JUGA: Tak Bersedia Jadi Cawapres, Ini Kata Ustaz Abdul Somad

Doktor bidang hukum islam (syariah) dari Universitas Islam Madinah, Arab Saudi itu juga pernah menjabat sebagai Direktur Perwakilan WAMY (World Assembly of Muslim Youth) untuk Kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, Direktur Syariah Consulting Center dan mengajar di kampus UIN Syarif Hidayatullah dan Pengajar di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab (LIPIA) dan Dirasat Islamiyah Jakarta.  []

SUMBER: TEMPO | Wikipedia,  Islampos.