OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 04 Juli 2018

Tidak Ada Negara Hebat Yang Manut Pada IMF dan Bank Dunia

Tidak Ada Negara Hebat Yang Manut Pada IMF dan Bank Dunia


10Berita -Pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia tidak mungkin lebih dari 6 persen jika pemerintah terus berutang sambil mengikuti saran lembaga donor internasional.

Hal itu dikatakan ekonom senior, Rizal Ramli, dalam diskusi “Debat-Tak Debat: Utang Besar Untuk Siapa?” di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (3/7).

“Enggak mungkin (ekonomi) kita bisa tumbuh lebih dari 6 persen. Karena begitu ketinggian, utang nambah, harus direm. Ada rem otomatis, harus diturunkan,” ujar Rizal.

Mantan Menko Perekonomian itu mencontohkan beberapa negara Asia yang mengalami kebangkitan ekonomi. Misalnya, Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi 12 persen selama 20 tahun setelah hancur lebur karena Perang Dunia (PD) II.

“Jepang tumbuh 12 persen dalam 20 tahun setelah Perang Dunia II. China ikut Jepang, tumbuh 12 persen selama 25 tahun,” tuturnya.

Ekonomi negara-negara tersebut bisa tumbuh pesat karena mereka tidak mengikuti saran International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia.

“Mereka tidak pakai cara-cara ikut syarat IMF dan Bank Dunia. Tidak andalkan utang. China utangnya tidak ada, kecuali domestik,” tambahnya.

Jelas Rizal, Indonesia saat ini berada di posisi pertumbuhan tingkat menengah. Padahal, berpuluh tahun lalu tepatnya tahun 1967, tingkat pendapatan semua negara di Asia relatif sama yaitu 100 dolar AS per orang. Bahkan China lebih miskin dari Indonesia dengan pendapatan 50 dolar AS per orang.

“Hari ini Korea 10 ribu dolar, sepuluh kali kita. Thailand dua kali kita, Malaysia tiga kali kita. Apa kita engga pernah mikir para intelek ini? Kita dulu sama miskin, 45 tahun kemudian beda,” ucap Rizal.

Rizal menganalisa penyebab dari kemandekan ekonomi Indonesia adalah dua faktor.

“Korupsi salah satunya. Yang kedua, garis ekonominya. Kebijakan ekonominya manut sama Bank Dunia dan IMF. Enggak ada negara hebat ikut syarat Bank Dunia dan IMF,” tegas Rizal.(kl/)

Sumber :rakyatmerdeka