OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 20 Juli 2018

Tiga Masjid Tua di Bangkok

Tiga Masjid Tua di Bangkok

Suasana Kota Bangkok, Thailand. Bangkok menjadi destinasi terfavorit turis internasional.

Foto: flickr

10Berita , JAKARTA -- Ibu Kota Thailand, Bangkok, terkenal sebagai Kota Seribu Kuil. Ini karena hampir di seluruh penjuru kota berdiri kuil sebagai tempat ibadah penganut Buddha yang merupakan mayoritas di negeri tersebut.

Namun, ternyata di Bangkok juga berdiri banyak masjid. Bahkan, di antaranya sudah berusia tua alias ratusan tahun. Ini membuktikan Islam sudah berkembang di Bangkok sejak ratusan tahun lalu. Kini, perkembangan Islam makin menggembirakan. Berbagai komunitas Muslim tumbuh subur di Bangkok.

Keberadaan masjid-masjid tua tersebut menambah semarak syiar Islam di Bangkok.  Setiap hari, berduyun-duyun kaum Muslimin menunaikan ibadah di sana. Begitu penting dan strategisnya keberadaan masjid-masjid tersebut. n

Masjid Tonson

Masjid ini dibangun sebelum pemerintahan Raja Song Tham pada awal abad ke-17, yaitu pada masa Ayutthaya. Renovasi terakhir masjid ini dilakukan pada 1954 untuk mempertahankan keaslian arsitekturnya. Di halaman masjid itu juga terdapat beberapa makam pemuka agama Islam di Thailand.

Masjid Tonson


Beberapa tahun ini Masjid Tonson juga sudah selesai diperbarui lagi. Khotbah Jumat di masjid itu menggunakan bahasa Thai. Masjid tersebut terletak di posisi N13.73993 E100.48881 Arun Ammarin Road, Anuthin Sawat Bridge, Wan Arun, Bangkok. N

Masjid Haroon

Masjid Haroon cukup besar. Menurut cerita, masjid ini dibangun pada abad ke-19 oleh pemuka agama Islam keturunan Arab yang berasal dari Indonesia. Dinamakan Masjid Haroon sesuai dengan nama pendirinya, yaitu Haroon Bafadel. Yang menarik dari masjid ini adalah banyaknya ukiran ayat suci Alquran yang diukir pada kayu Jepara.

Masjid Haroon, Bangkok, Thailand


Pada waktu didirikan masjid tersebut letaknya persis di tepi Sungai Chao Praya dan dinamakan Masjid Ton Samrong. Masjid aslinya terbuat dari kayu dengan arsitekrur campuran Jawa dan Ayuthaya. Namun, pada 1899 tempat tersebut dijadikan kantor Bea Cukai dan masjid dipindahkan ke lokasi yang sekarang.

Awalnya, interior dan eksterior masjid ini didominasi kayu. Namun, setelah mengalami pembangunan ulang, akhirnya diubah menjadi beton berwarna merah bata. Ukuran masjidnya tidak terlalu besar, namun cukup terlihat dari arah sungai. Kubah-kubahnya kental dengan warna hijau dan dari luarnya terdapat tulisan dengan bahasa Thailand tertulis di pintu masuk. n

Jawa Mosque

Jawa Mosque atau Masjid Jawa terletak di Jalan Soi Charoen Rat 1 Yaek 9, Sathorn, Bangkok, Thailand. Disebut Masjid Jawa karena yang membangun adalah orang-orang  Jawa yang sudah menetap di Bangkok. Masjid tersebut selesai dibangun pada 1906 di atas tanah wakaf milik orang Jawa bernama Haji Muhammad Saleh.

Masjid Jawa di Bangkok, Thailand


Arsitektur Jawa Mosque sangat kental dengan gaya masjid di Jawa. Ada yang menyebutnya mirip Masjid Demak. Ada juga yang menyebutnya sebagai versi mini Masjid Agung Kauman di Yogyakarta. Dari luar pengunjung bisa melihat atap limas berundak tiga yang biasa ditemui di masjid-masjid tua Indonesia. Saat memasukinya, bisa  menyaksikan saka guru—empat pilar yang biasa menyangga bangunan Jawa.

Sumber : Republika.co.id