OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 16 Agustus 2018

Ayo Tengok 6 Istana Kepresidenan Indonesia

Ayo Tengok 6 Istana Kepresidenan Indonesia

 

© presidenri.go.id

10Berita  , Istana kepresidenan merupakan kediaman resmi bagi presiden. Ada negara yang menjadikan instana kepresidenan sebagai tempat kediaman maupun hanya sebagai kantor bagi presiden. Di Indonesia sendiri istana kepresiden berfungsi sebagai tempat menerima tamu, kantor kerja, dan tempat pelaksanaan acara resmi pemerintahan maupun negara.

Istana Negara

Istana Kepresidenan di Jakarta terdiri dari dua bangunan utama, Istana Negara dan Istana Merdeka. Terletak di antara Jalan Merdeka Utara dan Jalan Veteran.

Istana Negara sendiri menghadap ke Sungai Ciliwung (Jalan Veteran). Gedung Istana Negara mulai dibangun pada 1976 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieters Gerardus van Overstraten. Pembangunannya selesai pada 1804 masa Gubernur Jenderal Johannes Siberg.

Gedung ini dulunya merupakan tempat perisitirahatan pengusaha Belanda. Dulunya dinamai Istana Rijswijk karena letaknya di jalan Rijswijk (sekarang Jalan Veteran). Kemudian bangunan ini dibeli oleh pemerintah kolonial sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal para Gubernur Jenderal di Batavia.

Istana Merdeka

Istana yang berada dalam satu komplek dengan Istana Negara ini dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal James Lindon. Dibangung mulai tahun 1873 dan selesai pada 1879 pada masa Pemerintahan Gubernur Jenderal Johan Willem van Landsberge.

Istana ini dulunya disebut Istana Gambir. Nama Istana Gambir diubah menjadi Istana Merdeka oleh Bung Karno dengan disaksikan oleh rakyat Indonesia.

Sebutan Istana Merdeka terkait dengan peristiwa pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh Kerajaan Belanda pada 27 Desember 1949. Upacara penurunan bendera merah-putih-biru disambut sukacita oleh masyarakat yang berkumpul di luar halaman.

Istana Cipanas

Istana yang berhawa sejuk ini terletak di kaki Gunung Gede. Berada di pegunungan dengan udara bersih dengan fasilitas pemandian air panas, sumber air mineral, makin menyempurnakan kompleks istana ini untuk disinggahi para pejabat tinggi. Tak mengherankan jika Presiden Soekarno menuju tempat ini untuk mencari inspirasi.

Istana ini mulai dikerjakan pada masa Gubernur Jenderal Gustaaf Willem baron Van Imhoff. Istana ini dikerjakan oleh para tukang kayu dari Tegal dan Banyumas yang dikenal rajin dan rapi garapannya.

Istana ini lebih berfungsi sebagai tempat peristirahatan dari pada sebagai tempat pertemuan formal. Salah satu pertemuan resmi yang pernah dihelat disini adalah perundingan damai bagai faksi – faksi Filipina yang bertikai. Atas inisiatif Presiden Soeharto, Menteri Luar Negeri Ali Alatas memimpin perundingan antara Pemerintah Filipina dan kelompok Moro National Liberation Front (MNLF).

Istana Bogor

Istana Bogor memiliki hawa yang cukup sejuk sebagai tempat beristirahat dari penatnya Batavia. Istana ini dihiasi dengan beragam lukisan dari pelukis – pelukis ternama. Lukisan ini banyak masuk pada jaman presiden Soekarno.

Istana ini mengalami banyak perombakan pada masa pemerintahan Belanda. Dan kemudian digagaslah kebun raya oleh salah seorang profesor Belanda. Atas gagasan ini kemudian muncul gagasan lain dan menjadikan bogor sebagai pusat pengembangan holtikultura Indonesia.

Bangunan ini dulunya bernama Buitenzorg, dan pada tahun 1949 baru diubah menjadi Istana Kepresidenan Bogor.

Istana Yogyakarta

Seperti namanya, Istana ini berlokasi di Yogyakarta. Istana ini sempat hancur karena gempa pada tahun 1867, dan didirikan bangunan baru yang selesai pada 1869. Gedung ini yang kemudian disebut sebagai Gedung Agung Yogyakarta.

Di Istana ini banyak ditemui karya – karya seni lukis dan pahat. Karya lukisan ini banyak yang dihadiahkan kepada Presiden Soekarno. Arca yang semula berada di Benteng Vredeburg kemudian dipindah ke komplek Gedung Agung.

Bagi Presiden keempat Megawati Soekarnoputri, Gedung Agung Yogyakarta menjadi bagian penting dalam hidupnya. Putri Bung Karno itu lahir di dalam Istana Gedung Agung. 23 Januari 1947.

Istana Tampaksiring

Dari keenam istana kepresidenan, hanya Istana Tampaksiring yang dibangun oleh Pemerintahan Indonesia setelah merdeka. Bila 5 istana dibangun dengan gaya Eropa, maka Istana ini dibangun dengan ciri ke-Indonesiaan dan nuansa lokal Bali.

Istana Tampaksiring berdiri di desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Lahan pembangunan istana adalah pemberian dari Raja Gianyar. Pembangunan Istana Tampaksiring mulai dipersiapkan pada 1956. Pembangunannya dimulai pada 1957 dan selesai 1963. Gedung pesanggrahan Raja Gianyar dirobohkan dan atasnya dibangun gedung utama Wisma Merdeka pada 1957.

Sama seperti istana lainnya, Bung Karno juga membawa karya seni bernilai tinggi ke dalam Istana Tampaksiring.

Sumber :*