OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 03 Agustus 2018

Biksu Senior China Dituding Mencabuli Para Biarawati

Biksu Senior China Dituding Mencabuli Para Biarawati

10Berita Seorang biksu China papan atas dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap para wanita yang menjadi biarawati dan memaksa mereka untuk melakukan hubungan seksual dengan “mengendalikan pikiran mereka”.

Tindakan amoral biksu Xuecheng itu dipaparkan dalam sebuah laporan yang dikirim ke pejabat-pejabat pemerintah oleh dua orang biksu dari Kuil Longquan di mana Xuecheng berada, lapor BBC Kamis (2/8/2018).

Xuecheng merupakan ketua Buddhist Association of China. Dia orang termuda yang pernah menjabat posisi terhormat tersebut dan menjadi penasihat politik bagi pemerintah.

Biksu Xuecheng memiliki lebih dari 1 juta pengikut di media sosial Weibo.

Laporan yang ditulis oleh dua biksu itu, Xianjia dan Xianqi, menuding Xuecheng mengirimkan pesan-pesan cabul kepada para biarawati dan memaksa mereka untuk melakukan hubungan badan. Laporan tersebut mengatakan ada 6 wanita yang menjadi targetnya, empat diantaranya terperangkap dalam tindakan amoral biksu Xuecheng.

Biksu senior itu disebutkan menggunakan pesan singkat untuk mengontrol minda para biarawati dengan mengatakan bahwa hubungan seks merupakan bagian dari pelajaran mereka dalam mengkaji doktrin-doktrin Sang Budha.

Laporan setebal 95 halaman, yang dibocorkan ke internet itu, juga mengatakan bahwa salah satu biarawati korban Xuecheng melapor ke kepolisian pada bulan Juni lalu, menuding biksu populer itu melakukan serangan seksual terhadap dirinya.

Menurut para biksu pembuat laporan, mereka mulai mencari tahu perihal tindakan bejat Xuecheng setelah seorang biarawati yang tinggal di Beijing pada Desember 2017 menunjukkan kepada mereka pesan-pesan seksual yang dikirimkan oleh pimpinan Kuil Longquan tersebut.

“Kuil Longquan berada di bawah pengaruh mantranya. Xuecheng memanipulasi murid-muridnya agar mengabdi dalam ‘Imperium Buddhisnya,” kata laporan tersebut.

Biksu Xianqi mengkonfirmasi kepada BBCbahwa dia merupakan salah satu orang yang menyusun laporan tersebut, tetapi dia menolak permintaan wawancara. Dia mengaku tidak tahu bagaimana laporan itu bisa bocor ke publik dan mengatakan tidak berencana untuk mempublikasikannya.

Biksu Xuecheng sudah diperiksa aparat tetapi kemudian dibebaskan, menurut sebuah sumber yang berbicara kepada media milik pemerintah Global Times.*

Sumber : Hidayatullah.com