Blunder! Sindir Rekam Jejak Prabowo, PDIP Dibalas 'Penghianatan' Batu Tulis?
Prabowo-Hasto Kristiyanto / kolase: konfrontasi.com, intelejen.co.id
10Berita, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut Prabowo hanya bisa mengkritik untuk digunakan sebagai 'senjata' pada Pemilihan Presiden 2019. Hasto pun menyinggung rekam jejak Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. Soal rekam jejak Prabowo di korporasi, dalam berkeluarga, dan dalam karir politik. Menurutnya, masyarakat sendiri yang dapat menilai rekam jejak Prabowo. (tribunnews.com, 17/8/2018).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto / harianpijar.com
Hasto seperti kebingungan membalas kritik Prabowo. Seolah kehabisan ‘amunisi’ hingga menyerang ke soal rekam jejak Prabowo. Jika isu ‘pelanggaran HAM’ yang diungkit, rasanya sudah jadi isu basi. Soal keluarga, gak perlulah dibawa-bawa. Kalau jejak politik, mungkin ini yang harus juga jadi perhatian Hasto dan PDIP.
Publik tentu ingat bagaimana kedekatan PDIP-Gerindra, saat pilpres 2009. Deal-deal politik memunculkan kesepakatan Megawati-Prabowo lewat ‘Perjanjian Batu Tulis'. Kekompakan mereka semakin menguat saat berhasil mengantarkan Jokowi-Ahok di pilkada DKI 2012. Namun semuanya terhenti saat Pilpres 2014. Prabowo merasa dikhianati PDIP yang tidak menjalankan perjanjian Batu Tulis, dimana PDIP akan mengusung Prabowo sebagai capres 2014. Justru mengusung Jokowi. (Silakan, cek jejak digital perjanjian Batutulis).
Sumber: pemilu.tempo.co
Jika Hasto menyinggung rekam jejak Prabowo, maka secara tak langsung juga mengungkit jejak perjanjian Batu Tulis. Jadi seharusnya PDIP bersiap juga jika kubu Prabowo menyerang lewat isu ini. Bukankah ini jadi blunder Hasto. Itu saja.
Sumber :UC News