OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 20 Agustus 2018

Erdogan Bersumpah Turki Tidak Akan Takut Kepada AS

Erdogan Bersumpah Turki Tidak Akan Takut Kepada AS

Ahad, 8 Zulhijjah 1439 H / 19 Agutus 2018 21:40 wib

10Berita, ANKARA, TURKI Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan pada hari Sabtu (18/8/2018) bahwa negaranya tidak akan takut oleh Amerika Serikat.

Kedua anggota NATO itu berselisih mengenai penahanan seorang pendeta Amerika oleh Turki, yang telah memicu pertikaian perdagangan dan mengirim mata uang lokal lira jatuh berputar.

"Kami tidak akan menyerah kepada mereka yang menampilkan diri sebagai mitra strategis sementara pada saat yang sama berusaha menjadikan kami target strategis," kata Erdogan pada kongres Partai Keadilan dan Pembangunannya yang berkuasa (AKP).

"Beberapa orang mengancam kami dengan ekonomi, sanksi, nilai tukar mata uang asing, suku bunga, dan inflasi. Kami tahu kedengkian Anda dan kami akan menentang Anda."

Pada akhir kongres, delegasi dengan suara bulat memilih kembali Erdogan sebagai kepala AKP, lapor kantor berita negara Anadolu.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia telah menggandakan tarif pada tarif aluminium dan baja dari Turki, mendorong Ankara untuk menaikkan tajam tarif pada beberapa produk AS.

Dan Turki pada hari Jumat mengancam untuk menanggapi dengan cara yang sama jika Washington memberlakukan sanksi lebih lanjut, sementara pengadilan menolak banding lain untuk membebaskan Pastor Andrew Brunson, yang telah ditahan selama hampir dua tahun atas tuduhan teror dan makar.

Lira telah menukik terhadap dolar, jatuh sebanyak 20 persen pada satu hari pekan lalu. Mata uang Turki ini tenggelam semakin rendah lebih dari tujuh perdolar awal pekan ini tetapi diperdagangkan pada angka enam perdolar pada hari Jum'at - kerugian 40 persen sejak awal tahun ini.

Jatuhnya mata uang itu telah disalahkan baik pada ketegangan dengan Amerika Serikat dan meningkatnya genggaman Erdogan pada ekonomi Turki dan penolakannya untuk mengizinkan bank sentral untuk menaikkan suku bunga. (st/TNA)

Sumber :Voa-islam.com