OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 22 Agustus 2018

Golkar Siap Angkat Kaki, PPP Menyusul. Jokowi Terancam Tumbang

Golkar Siap Angkat Kaki, PPP Menyusul. Jokowi Terancam Tumbang

Referensi pihak ketiga

10Berita, Ribut-ribut usai rebutan cawapres Jokowi ternyata belum usai. Meski Cak Imin melalui PBNU mengaku tidak melakukan ‘ancaman’ kepada Jokowi agar memilih KH Ma’ruf Amin, nyatanya partai koalisi Jokowi mulai angkat suara. Terpentalnya Mahfud MD dari bursa cawapres menjadi pemantik bahwa internal koalisi Jokowi sebetulnya tidak solid.

Rapuhnya koalisi Jokowi bisa dicermati dari pernyataan elit Golkar, Fadel Muhammad. Dikutip viva.co.id, Selasa (21/8/2018), Fadel menyebut Golkar sangat kecewa karena Ketum Golkar Airlangga Hartarto gagal mengamankan kursi cawapres Jokowi. Kegagalan itu tak lain karena Cak Imin yang juga menginginkan posisi itu.

Solusinya, Jokowi akhirnya terpaksa memilih calon dari non partai koalisi, yang pilihannya jatuh kepada Mahfud MD. Akan tetapi manuver Cak Imin melalui PBNU juga mengandaskan harapan Mahfud. Sebagai gantinya, Ma’ruf Amin dipilih Jokowi.

Akibat Airlangga tidak terpilih, Golkar saat ini mengaku tidak solid mendukung Jokowi. Namun belum dipastikan apakah Golkar akan menyeberang ke kubu Prabowo-Sandi, mengulangi dukungan mereka saat mengusung Prabowo-Hatta pada Pemilu 2014.

PPP juga sangat mungkin angkat kaki dari kubu Jokowi. Ini bila Ketum PPP Romahurmuziy alias Romy terpaksa bolak-balik dari panggilan KPK. Pasalnya, pemanggilan KPK terhadap Romy dilakukan tak lama setelah Mahfud MD ‘curhat’ di acara ILC yang ditayangkan Tv One, Selasa (14/8/2018).

Romy bila akhirnya ditetapkan sebagai tersangka KPK, dipastikan akan mengubah peta dukungan PPP dengan kehadiran pimpinan yang baru. Namun selama Romy masih aman dari KPK, dukungan kepada Jokowi juga bisa dipastikan tetap solid.

Dengan asumsi Golkar terbelah dan PPP mempunyai pimpinan baru, dukungan kepada Jokowi otomatis akan berkurang banyak. Di sisi lain, kubu Prabowo-Sandi terus melakukan gerilya politik kepada tokoh-tokoh bangsa.

Mampukah Jokowi menyelamatkan partai koalisi setelah ‘digoyang’ Cak Imin?(pardosi)

Sumber : UC News