OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 07 Agustus 2018

Gus Nur: Presiden Menyampaikan Ujaran Kebencian

Gus Nur: Presiden Menyampaikan Ujaran Kebencian


10Berita, Pidato Presiden Joko Widodo dalam Rapat Umum Relawan Jokowi di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat mengundang komentar Gus Nur. Menurutnya, pidato tersebut mengandung unsur kebencian dan adu domba.

“Itu kalau pak Kapolrinya jujur, malam itu harus ditangkap itu pak presiden-nya. Itu asli menebar kebencian, asli adu domba, demi Allah,” katanya di hadapan para peserta Mudzakarah Seribu Ulama di lapangan Gedung Aisiyah, Jl. Ir. Juanda, Tasikmalaya, Ahad (05/08/2018).

Sebelumnya Jokowi mengatakan para relawan untuk berkampanye dengan cara baik. Namun, dia juga meminta untuk tidak takut apabila ada yang mengajak berantem.

“Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani,” kata Jokowi dalam pidatonya.

Pria pemilik nama asli Sugi Nur Rahajarja itu menegaskan bahwa pidato tersebut bentuk pecah belah umat. “Ini pecah belah umat, ini aku marah ini aku akting, gak serius aku ini. Santai,” tambahnya.

Gus Nur kemudian mengkritisi sejumlah kebijakan-kebijakan yang pernah diterapkan dalam pemerintahan Jokowi. Di antaranya tentang impor beras dan menaikkan BBM tanpa pengumuman.

“Kalau beras mahal tapi suruh diet atau nanam sendiri, yang mecah belah umat siapa, yang sering nuduh anti Pancasila, anti NKRI siapa?” ungkapnya.

Ia kemudian menyinggung status dirinya yang dilaporkan ke kepolisian. Menurutnya, Presiden Jokowi lebih banyak melanggar hukum.

“Itu kalau dilaporkan banyak itu delik aduannya, membohongi rakyat, menipu rakyat, pencitraan. Tadi malam nambah satu, mengadu domba rakyatnya. Banyak delik aduannya itu,” tukasnya.

Sumber : kiblat.net