Ijtima GNPF Ulama Jilid II Digelar September, Bahas Kontrak Politik untuk Prabowo
10Berita , Jakarta – Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Tokoh Nasional akan kembali menggelar ijtima pada September mendatang. Acara tersebut akan membahas komitmen atau kontrak politik yang akan diajukan untuk Prabowo, sebagai calon presiden yang direkomendasikan Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional pertama.
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Muhammad Martak mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan kembali digelar Ijtimak Ulama dan Tokoh Nasional jilid dua. “InsyaAllah akan ada Ijtimak ulama dua, antara awal-awal hingga pertengahan September insyaAllah,” ujarnya saat ditemui di Kantor MUI Pusat Jakarta, Selasa (28/08/2018).
Ijtima Ulama da Tokoh Nasional jilid dua nantinya akan membahas kembali rekomendasi bidang politik, yang gagal diwujudkan. Seperti diketahui, Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional lalu menelurkan rekomendasi bidang politik dengan mendukung Prabowo sebagai calon presiden, dan merekomendasikan Dr. Salim Segaf Al Jufrie atau Ustadz Abdul Shomad sebagai pendampingnya. Pada akhirnya, Prabowo justeru memilih Sandiaga Uno sebagai cawapres.
“Ulama akan kembali merundingkan apa sikap yang nanti diambil umat,” ujar Yusuf Martak.
“Kita hormati mekanisme para ulama dan tokoh nasional dalam ijtima yang kedua. Nanti di situlah dibahas semuanya untuk memutuskan bagaimana kelanjutan dari dukungan yang telah diberikan kepada Capres Prabowo,” terangnya.
Ijtima kedua, lanjut Yusuf, nantinya juga akan membahas komitmen yang akan ditawarkan kepada Prabowo. “Kita akan sulit untuk memberikan dukungan tanpa orang yang kita dukung membuat suatu kesepakatan dengan para ulama dan tokoh nasional, karena itu kan menyangkut amanah para ulama dan ummat kita,” ungkapnya.
Yusuf pun memastikan ijtimak jilid dua nanti tidak akan memunculkan calon baru. Sebab, pendaftaran pasangan calon sudah ditutup, sehingga dapat dipastikan hanya ada dua paslon yang akan bersaing pada pilpres 2019 nantinya.
GNPF Ulama tak akan menyodorkan komitmen yang disetujui dalam ijtimak jilid dua nanti kepada Jokowi dan Makruf Amin, pasangan yang jadi lawan Prabowo di Pemilu Presiden 2019. “Jadi kita membahas ulang dalam ijtimak yang kedua, hasil ijtimak yang pertama di mana capresnya adalah Prabowo,” ujar Yusuf.
“Yang jelas, ijtimak itu diadakan dengan semangat pergantian presiden di 2019,” pungkasnya.
Sumber : Kiblat