OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 03 September 2018

Aswaja Malang Sayangkan Pengusik Ketenangan Dakwah UAS

Aswaja Malang Sayangkan Pengusik Ketenangan Dakwah UAS

10Berita – Ustadz Abdul Somad (UAS) mendapat intimidasi, teror, dan ancaman yang membuat ia membatalkan mengisi jadwal ceramahnya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur termasuk yang sedianya digelar di Malang Raya pada Ahad (02/09/2018).

Menyikapi itu, Koordinator Umum Gerakan Aswaja Malang Raya (GAMAL), Habib Asadullah bin Alwy Alaydrus, menyampaikan sikapnya.

Asadulla mengakui bahwa UAS memang sosok yang fenomenal. Diakui atau tidak, UAS digandrungi jutaan orang di Indonesia. Tentu kata dia terdapat juga orang yang tidak menyukainya. Walau kalau mau diadu, antara yang suka dan yang tidak suka, seperti membandingkan pasir di pantai dan tepung di dulang.

“Tapi, orang-orang yang tidak menyukai UAS termasuk orang-orang yang nekat, mereka berani untuk tidak populer. Mereka berani melawan arus. Mereka berani berontak pada kejujuran. Mereka berani berhadapan dengan nuraninya,” ujarnya dalam pernyataannya di Malang, Ahad, diterima hidayatullah.com.

GAMAL, jelasnya, adalah satu di antara komunitas umat yang menyukai UAS. Sebab UAS dinilai bukan sekadar muballigh yang pandai berceramah, bukan sekadar lihai menyelipkan kejenakaan dalam menyampaikan pesan-pesan agama. Beliau apa adanya.

“Tapi, lebih dari semua itu, UAS salah satu dari sekian banyak ulama aswaja yang alim dan memahami konstruksi hadits dengan baik,” imbuhnya.

GAMAL menganggap UAS adalah sosok ulama yang benar-benar dibutuhkan umat saat ini. Untuk itulah, ketika UAS bertandang tabligh ke Malang, GAMAL menjadi salah satu di antara simpul-simpul utama yang menjadi pendukung dan pelaksana kegiatan UAS.

Ahad ini, sedianya UAS akan hadir di Malang Raya. Satu di antara titik kunjungan dan tabligh UAS adalah di Masjid Agung Jami’, Malang, bersama GAMAL.

“Dan GAMAL fight mendukung dan siap mensukseskan kegiatan beliau selama di Malang Raya. Masyarakat Malang; Arema bergembira menyambut kedatangan beliau,” ujarnya.

Tapi, entahlah, ungkap Asadullah, hari-hari menjelang kedatangan UAS ke Malang, memang terjadi beberapa upaya penolakan UAS di tempat lain. Penolakan disertai berbagai tuduhan yang tidak menemukan kebenarannya.

“Maka kemudian, UAS dan timnya mungkin sudah mulai jengah. Sehingga beliau memutuskan untuk membatalkan semua agenda beliau di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Termasuk juga acara dengan GAMAL, hari ini di Masjid Agung Jami’, Malang yang tadinya akan kami selenggarakan dengan tema ‘Ukhuwah Islamiyah di Atas Segalanya’,” ungkapnya.

Mendapat kabar tersebut, pihak GAMAL mengaku tersentak. GAMAL berusaha meyakinkan UAS bahwa untuk acara di Malang, tidak ada elemen apapun yang menolak kedatangan dai kondang itu.

“Bahkan kita sudah menyiapkan pengamanan untuk beliau yang melibatkan semua elemen dengan tujuan ukhuwah Islamiyah; Laskar Gamal, Banser, FPI, Kokam, dan Pemuda Pancasila. Undangan kepada kiai, habaib, dan tokoh lintas ormas pun sudah kita sampaikan. Tapi, rupanya UAS bergeming. Maka kita pun tidak berdaya untuk memaksa sikap beliau agar berubah,” ungkapnya.

Jadi, ketika sudah final UAS batal ke Malang pada 2 September ini, Asadullah mengungkapkan, “Entah apakah ada kesempatan lagi di Malang bersama beliau!”

Maka, dengan ini, GAMAL menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua habaib, kiai, dan segenap warga Malang Raya atas batalnya UAS datang ke Malang.

“Kita semua kecewa, kita semua sedih. Kita sangat menyayangkan dan bahkan marah pada mereka yang telah mengusik ketenangan UAS berdakwah. Kalau sudah begini, umat juga yang rugi!” ungkapnya.

“Semoga ke depan, kita semua bisa lebih dewasa mengelola ketidaksepahaman terhadap isi pidato maupun sikap seorang dai. Sehingga segala bentuk penghalangan terhadap acara pengajian legal dan tidak menyimpang, bisa diakhiri,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan hidayatullah.com, UAS mendapatkan teror, intimidasi, dan ancaman di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Akibatnya, UAS pun memilih membatalkan jadwal acaranya di sejumlah daerah di Jateng dan Jatim. Dai asal Malang, Ustadz Abdullah Sholeh Hadrami, turut menyampaikan informasi soal adanya ancaman, intimidasi, pembatalan, dan teror terhadap UAS.

Informasi tersebut jelasnya langsung didapatkan dari UAS via pesan WhatsApp.

“UAS Batal ke Malang, ini WA dari Beliau langsung,” ujar Sholeh Hadrami di laman Facebooknya, Ahad ini.

Berikut isi pesan WA UAS kepada Sholeh:

“_Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh._

Beberapa ancaman, intimidasi, pembatalan, teror terhadap saya di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur membuat saya tertekan.

Mohon maaf tidak dapat hadir.

Beberapa janji di Jawa Tengah dan jawa timur saya batalkan.

Semoga Allah memberi yang terbaik, amin.

_Wassalam._

_Ust. Somad_”*

Sumber :Hidayatullah.com